Pandemi COVID-19 Bikin Angka Kemiskinan Terus Meningkat

Sejumlah warga beraktivitas di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (2/9/2020).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memprediksi angka kemiskinan akan kembali ke tahun 2011 jika penanganan pandemi Corona tidak sesuai rencana.
Angka kemiskinan berpotensi akan terus meningkat ke angka 11,5 persen hingga akhir tahun. Ma'ruf menyebut angka kemiskinan itu bahkan kembali ke 2011 di atas 12 persen.
Ma'ruf mengatakan pemerintah melakukan berbagai upaya agar warga tak jatuh ke jurang kemiskinan. Salah satu upaya itu dengan memberikan jaminan sosial.
Lebih lanjut, Ma'ruf mengatakan pemerintah juga telah memperluas cakupan penerima bantuan sosial. Anggaran yang disediakan sebesar Rp 203,9 triliun.
Ma'ruf menyebut besaran bantuan sosial akan berkurang jika pandemi Corona mereda. Selanjutnya pemerintah akan fokus kepada pemberdayaan masyarakat dalam rangka menanggulangi kemiskinan.
Ma'ruf menekankan bahwa prioritas pemerintah adalah menanggulangi virus Corona. Dia menyebut pandemi ini telah menimbulkan dampak di semua sektor.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2011 mencapai 29,89 juta orang (12,36 persen), turun 0,13 juta orang (0,13 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2011 yang sebesar 30,02 juta orang (12,49 persen).
Di sisi lain pemerintah telah menyiapkan beberapa program untuk menekan laju kemiskinan dan pengangguran pada 2021. Salah satunya lewat program Padat Karya Tunai di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan data terkait perkembangan penduduk miskin biasanya disampaikan pada Maret dan September setiap tahunnya. Oleh karena itu, ia memproyeksikan angka kemiskinan di Indonesia akan mengalami kenaikan.