70 Persen Penduduk Desa Ini Pembuat Kerajinan Tradisional
Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, masyarakat Desa Tarikolot, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan tetap mempertahankan tradisi turun temurun sebagai pembuat kerajinan tradisional seperti sapu dan kemoceng. Membuat sapu dan kemoceng sudah menjadi merupakan mata pencaharian utama 70 persen masyarakat desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cirebon ini.
Seperti yang dilakukan Duli. Sudah 30 tahun lebih Duli membuat sapu tutus atau sapu berbahan dasar potongan bambu ini. Kepada detikcom, Duli mengaku sudah menjalani usaha tersebut secara turun menurun.
Dalam sehari Duli yang membuat sapu tutus bersama keluarganya ini mampu menghasilkan 50 buah sapu. Sapu buatan Duli sendiri saat ini sudah dipasarkan hingga Jawa Timur.
Meski penjualan sapunya hingga luar Kuningan, namun keuntungan yang didapat perbulannya tidak menentu. Dalam sebulan keuntungan yang didapat berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.
Hal yang sama juga dilakukan Hamim (35). Dirumahnya, Hamim yang memiliki dua orang karyawan yang membuat kemoceng dengan bahan dasar senar halus.
Selain membuat kemoceng, Hamim juga membuat sikat pembersih botol.
Dalam sehari, Hamim dan dua orang karyawannya mampu membuat 300 hingga 400 kemoceng dan alat pembersih botol.
Saat ini 70 persen masyarakat di Desa Tarikolot dengan jumlah penduduk 1.500 jiwa ini menjadi pengrajin sapu dan berbagai alat kebersihan lainnya. Jumlahnya semakin banyak dikarenakan ada beberapa warga yang terkena PHK sehingga beralih menjadi perajin.