Seorang anak tengah berenang di kawasan permukiman kumuh, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (24/9/2020).
Menurut Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan persentase penduduk miskin di DKI Jakarta naik 1,11 persen di tengah Pandemi.
Per Maret 2020, angka penduduk miskin bertambah 118,6 ribu orang menjadi 480,86 ribu orang.
September ini, angka persentase maupun jumlah jiwa penduduk miskin diperkirakan meningkat.
Aktivitas ekonomi di era pandemi COVID-19 hampir tersendat seiring dengan banyaknya penutupan usaha yang berbuntut pada pemutusan hubungan kerja. Dampaknya sudah pasti, kemiskinan bakal meningkat.
Perlu diketahui Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta diperpanjang hingga 11 Oktober 2020. Keputusan itu diambil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies menyebut sudah ada tanda-tanda pelandaian kasus positif dan kasus aktif di Jakarta. Pada 12 hari pertama bulan September, lanjut dia, pertambahan kasus aktif sebanyak 49 persen atau 3.864 kasus. Lalu 12 hari berikutnya penambahan jumlah kasus aktif masih terjadi, namun berkurang menjadi 12 persen atau 1.453 kasus.
Perpanjangan PSBB ini akan semakin memberatkan warga khususnya warga yang tinggal dibawah garis kemiskinan.
Penambahan penduduk miskin pada periode ini disebabkan karena penurunan daya beli masyarakat yang dipengaruhi oleh kenaikan harga barang jasa dan kehilangan sumber pendapatan. Selama enam bulan terakhir, harga barang dan jasa naik terutama harga bahan makanan naik 3,58 persen. Sebaliknya, pengeluaran rumah tangga turun terutama pada kelompok 40 persen terendah.