Perajin Difabel di Solo Berkarya Lewat Batik

Seorang perajin batik sedang membuat pola untuk membuat masker di rumah industri Batik Toeli, Pajang, Surakarta, Jawa Tengah.
Diketahui, Batik Toeli mempekerjakan sebanyak empat penyintas disabilitas untuk membuat karya seni batik mulai dari masker hingga baju batik.
Meski memiliki keterbatasan dalam mendengar dan berbicara, para perajin difabel tersebut memiliki kemampuan mumpuni dalam membuat kerajinan batik.
Salah satu kerajinan batik yang cukup banyak digemari masyarakat adalah masker. Selain dapat mengantisipasi penyebaran virus dan bakteri serta polusi udara, masker dengan motif batik yang unik nan menarik juga mampu mempermanis penampilan penggunannya.
Selain masker, kerajinan batik lain yang diproduksi para perajin difabel di Batik Toeli adalah tas dan juga pakaian.
Harga yang dibanderol untuk kerajinan batik itu pun bervariasi. Untuk masker batik harganya Rp 3 ribu hingga Rp 50 ribu. Sementara tas batik dibanderol Rp 25 ribu hingga Rp 70 ribu dan baju batik tulis dibanderol dengan harga Rp 200 ribu.
Peminat kerajinan batik buatan para perajin difabel ini pun tak hanya warga lokal. Seorang wisatawan asing asal Amerika pun diketahui membeli masker batik tulis buata para perajin difabel tersebut saat tengah berlibur di Solo sebelum pandemi.