Pandemi Corona Bikin Penjualan Baju Batik Melorot

Pengusaha UMKM konveksi batik tulis Wijiastuti menunjukan koleksi baju di workshopnya, Butik Dewi Sambi, Cipadu, Kota Tangerang, Kamis (1/10/2020).
Wijiastuti mengatakan, permintaan baju batik tulis melorot selama masa pandemi COVID-19.
Menurut Wijiastuti, permintaan baju batik tulis melorot hingga 50 persen.
Larangan resepsi pernikahan, pesta dan sejumlah acara keramaian mendorong permintaan baju batik menurun drastis.
Penurunan penjualan batik akibat dari pandemi Corona.
Sejalan dengan data tersebut, Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) mencatat sudah ada 50% pengusaha kecil batik yang gulung tikar.