Bioskop Jakarta Tak Akan Buka Serentak, Ini Alasannya

Melalui rapat Gabungan Pengusaha Bioskop Indonesia (GPBSI) kemarin, Rabu (14/10/2020), ternyata tak semua pengelola bioskop di Jakarta akan langsung membuka kembali operasionalnya. Wisma Putra  

Ketua GPBSI Djonny Syafruddin mengatakan, para pengelola bioskop punya keputusan beragam, ada yang siap untuk langsung buka, dan ada yang memutuskan tak buka untuk saat ini. Wisma Putra  

Djonny mengungkapkan PSBB sekarang ini tidak sesuai dengan PSBB sebelumnya tentang kapasitas dari 50% turun ke 25%. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi  

Untuk membuka bioskop, memang diperlukan asesmen oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DKI Jakarta. Setelah bioskop itu lulus asesmen, maka baru dibolehkan buka. Pradita Utama  

Namun, menurut Djonny, tak semua pengelola akan buka setelah lulus asesmen. CGV akan di asesmen pada hari Senin tanggal 19 Oktober. Kalau lulus CGV langsung buka di Jakarta besoknya. Wisma Putra  

Cinepolis akan di-asesment hari ini. Kalau lulus Cinepolis masih menentukan sikap apakah akan langsung buka atau belum. Istimewa/dok.Cinepolis  

Cinema 21/XXI sudah pasti tidak akan membuka di Jakarta kalau kapasitasnya hanya 25%. dok. kemenparekraf  

Diikuti oleh Flix yang mengikuti Cinema 21, masih belum buka. Istimewa  

Menurut keterangan Djonny, alasan sejumlah pengelola belum langsung membuka setelah lulus asesmen karena kapasitas sangat minim, dan tak layak secara ekonomis. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa  

Kedua, para produser film masih enggan menayangkan film baru di bioskop karena kapasitas hanya 25%. Rengga Sancaya  

Oleh sebab itu, ia meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengkaji ulang aturan kapasitas maksimal 25%, dan dinaikkan menjadi 50%. Ia menegaskan, para pengelola sudah menyiapkan dan akan menerapkan protokol kesehatan sebaik mungkin. Getty Images/Stringer  

Menurut Djonny, bioskop Jakarta merupakan panutan di segala daerah. Oleh sebab itu, ketentuan aturan di Jakarta akan sangat berpengaruh juga ke bioskop di daerah. Getty Images/Stringer  

Melalui rapat Gabungan Pengusaha Bioskop Indonesia (GPBSI) kemarin, Rabu (14/10/2020), ternyata tak semua pengelola bioskop di Jakarta akan langsung membuka kembali operasionalnya. Wisma Putra  
Ketua GPBSI Djonny Syafruddin mengatakan, para pengelola bioskop punya keputusan beragam, ada yang siap untuk langsung buka, dan ada yang memutuskan tak buka untuk saat ini. Wisma Putra  
Djonny mengungkapkan PSBB sekarang ini tidak sesuai dengan PSBB sebelumnya tentang kapasitas dari 50% turun ke 25%. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi  
Untuk membuka bioskop, memang diperlukan asesmen oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DKI Jakarta. Setelah bioskop itu lulus asesmen, maka baru dibolehkan buka. Pradita Utama  
Namun, menurut Djonny, tak semua pengelola akan buka setelah lulus asesmen. CGV akan di asesmen pada hari Senin tanggal 19 Oktober. Kalau lulus CGV langsung buka di Jakarta besoknya. Wisma Putra  
Cinepolis akan di-asesment hari ini. Kalau lulus Cinepolis masih menentukan sikap apakah akan langsung buka atau belum. Istimewa/dok.Cinepolis  
Cinema 21/XXI sudah pasti tidak akan membuka di Jakarta kalau kapasitasnya hanya 25%. dok. kemenparekraf  
Diikuti oleh Flix yang mengikuti Cinema 21, masih belum buka. Istimewa  
Menurut keterangan Djonny, alasan sejumlah pengelola belum langsung membuka setelah lulus asesmen karena kapasitas sangat minim, dan tak layak secara ekonomis. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa  
Kedua, para produser film masih enggan menayangkan film baru di bioskop karena kapasitas hanya 25%. Rengga Sancaya  
Oleh sebab itu, ia meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengkaji ulang aturan kapasitas maksimal 25%, dan dinaikkan menjadi 50%. Ia menegaskan, para pengelola sudah menyiapkan dan akan menerapkan protokol kesehatan sebaik mungkin. Getty Images/Stringer  
Menurut Djonny, bioskop Jakarta merupakan panutan di segala daerah. Oleh sebab itu, ketentuan aturan di Jakarta akan sangat berpengaruh juga ke bioskop di daerah. Getty Images/Stringer