Mengintip Pembangunan Bendungan 71 Meter di Jawa Timur
Mengutip situs Kementerian PUPR, proyek Bendungan Bendo berlangsung di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Foto: Dok. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Bendungan setinggi 71 meter dengan tipe urugan ini membendung Sungai Keyang yang merupakan anak sungai Bengawan Madiun (anak sungai Bengawan Solo). Konstruksi dilakukan pada 2013 - 2020 (multi years contract) menggunakan APBN sebesar Rp 1.032 miliar yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya (KSO).Foto: Dok. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Selain sebagai layanan irigasi, manfaat lain Bendungan Bendo adalah sumber air baku domestik dan industri berkapasitas 790 liter/detik bagi Kabupaten Madiun sebesar 418 liter/detik dan Ponorogo 372 liter/detik. Selain itu akan mereduksi debit banjir Kota Ponorogo dari 1.300 m3/detik menjadi 490 m3/detik dan pembangkit tenaga listrik sebesar 1,56 MW.Foto: Dok. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Bendungan Bendo memiliki kapasitas tampung 43,11 juta m3 yang akan dimanfaatkan untuk peningkatan layanan irigasi seluas 7.800 hektare di Kabupaten Ponorogo dan Madiun sebagai sentra pertanian Jawa timur.Foto: Dok. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk