Melihat Lebih Dekat Resto yang Mempekerjakan Kaum Difable

Bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember kemarin, sebuah restoran di Hong Kong memiliki kisah menarik dan insipirasional terkait operasionalnya.

Restoran tersebut tampak seperti rumah makan pada umumnya di salah satu sudut Kota Hong Kong. Namun yang menarik, sebagian besar pegawai di restoran tersebut merupakan penyandang disabilitas.

Direktur eksekutif Dignity Kitchen - nama restoran tersebut- Koh Seng Choon, berbincang dengan AP terkait bisnis rumah makan yang menyajikan beragam makanan Singapura tersebut. Dignity Kitchen diketahui merupakan perusahaan sosial yang sebagian besar karyawannya merupakan penyandang disabilitas fisik atau mental.

Para pegawai tersebut bekerja di berbagai bagian, mulai dari petugas dapur untuk memasak makanan pesanan hingga petugas kasir untuk melayani para pembeli.

Guna memudahkan komunikasi di antara pegawai dan pembeli makanan, poster yang bergambar beragam bahasa tubuh pun dipajang di salah satu sisi restoran.

Penampakan di bagian dapur restoran Dignity Kitchen yang sebagian besar karyawannya merupakan penyandang disabilitas.

Keterbatasan yang dimiliki para pegawainya tak menjadi halangan mereka untuk bekerja dengan baik di restoran tersebut.

Seorang pegawai restoran tengah memotong fish cake, salah satu makanan berbahan dasar ikan, yang kerap merupakan salah satu jajanan populer di kalangan masyarakat.

Ada beragam makanan dan minuman yang disajikan di restoran yang sebagian besar pegawainya merupakan penyandang disabilitas tersebut.

Hadirnya restoran tersebut pun menjadi salah satu oase yang menyegarkan serta stimulus bagi usaha-usaha lainnya untuk memberikan kesempatan yang sama bagi para penyandang disabilitas untuk berkarya maupun memupuk kemandirian mereka agar tak mudah bergantung pada orang lain.

Bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember kemarin, sebuah restoran di Hong Kong memiliki kisah menarik dan insipirasional terkait operasionalnya.
Restoran tersebut tampak seperti rumah makan pada umumnya di salah satu sudut Kota Hong Kong. Namun yang menarik, sebagian besar pegawai di restoran tersebut merupakan penyandang disabilitas.
Direktur eksekutif Dignity Kitchen - nama restoran tersebut- Koh Seng Choon, berbincang dengan AP terkait bisnis rumah makan yang menyajikan beragam makanan Singapura tersebut. Dignity Kitchen diketahui merupakan perusahaan sosial yang sebagian besar karyawannya merupakan penyandang disabilitas fisik atau mental.
Para pegawai tersebut bekerja di berbagai bagian, mulai dari petugas dapur untuk memasak makanan pesanan hingga petugas kasir untuk melayani para pembeli.
Guna memudahkan komunikasi di antara pegawai dan pembeli makanan, poster yang bergambar beragam bahasa tubuh pun dipajang di salah satu sisi restoran.
Penampakan di bagian dapur restoran Dignity Kitchen yang sebagian besar karyawannya merupakan penyandang disabilitas.
Keterbatasan yang dimiliki para pegawainya tak menjadi halangan mereka untuk bekerja dengan baik di restoran tersebut.
Seorang pegawai restoran tengah memotong fish cake, salah satu makanan berbahan dasar ikan, yang kerap merupakan salah satu jajanan populer di kalangan masyarakat.
Ada beragam makanan dan minuman yang disajikan di restoran yang sebagian besar pegawainya merupakan penyandang disabilitas tersebut.
Hadirnya restoran tersebut pun menjadi salah satu oase yang menyegarkan serta stimulus bagi usaha-usaha lainnya untuk memberikan kesempatan yang sama bagi para penyandang disabilitas untuk berkarya maupun memupuk kemandirian mereka agar tak mudah bergantung pada orang lain.