Frustasi-Ingin Bunuh Diri, Pedagang Ini Sukses di Batas Negeri
Ade Sanjaya namanya. Ia harus rela kehilangan sebelah kakinya akibat kecelakaan itu. Dengan segala keterbatasan, ia pun mulai membangun bisnis yang mulai ia jajaki kini.
Salah satu nasabah KUR Mikro dari Bank BRI ini berhasil melewati gelombang ujian hidup dan mendulang cuan di tengah pandemi. Kegigihan dan kerja kerasnya pun mulai ia rasakan.
Kehilangan sebelah kaki dan bangkrut memaksa Ade memulai hidup dari nol, bahkan boleh dikatakan minus. Ia puun kebingungan harus melakoni usaha apa dengan kondisi fisik yang tak lagi sempurna.
Bagaimana tidak, ditengah himpitan ekonomi dan pandemi, Ade seorang penyintas disabilitas ini harus terus berusaha demi memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya. Semua usaha pun telah dicoba dan dilakukannya. Termasuk berjualan makanan.
Ia pun mengaku sudah menjadi nasabah BRI untuk program KUR Mikro ini selama kurang lebih 4 tahun. Dari yang awalnya meminjam Rp 15 juta, kini ia sudah top up pinjamannya menjadi Rp 25 juta.
Dari dana pinjaman itu ia jadikan modal usaha memperbaiki warung, penambahan menu makanan yang ada diwarungnya. Semua ia lakoni dengan sangat teliti dan penuh perhitungan.
Di dua bulan pertama, ia mengaku rugi terus menerus lantaran banyak makanan yang terbuang. Semua ia kaji bersama sang istri. Alhasil Ade pun menemukan formulanya. Berjualan Bubur Ayam di pagi hari biasanya selalu ramai oleh pembeli karena rasa dan harganya yang sesuai dengan kantong pembeli.
Mulai dari berdagang Sate Ayam, Lauk Mateng, Mia Ayam, Bakso, Nasi Goreng, Es teler hingga Bubur Ayam pun ia lakoni semua dengan segala perhitungnnya.
Kini, ia pun berhasil meraup untung bersih dari penjualan makanan seperti Bubur Ayam dan Lauk Mateng itu Rp 800 ribu perhari.
Warung yang dibuatnya secara sederhana di pinggir jalan Lintas Kalimantan Poros Utara itu kini menjadi sumber penghasilan utama Ade bersama Istrinya.