Terima BPUM, Pedagang Kecil Ini Bangkit dari Keterpurukan
Salah satu penerimanya adalah keluarga Bapak Sukarmanto yang memilik warung kecil di pinggir jalan Lintas Kalimantan Poros Utara di Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Keluarga Sukarmanto ini awalnya memiliki usaha Losmen dan warung kecil-kecilan untuk makan dan minum seperti warung indomie. Namun, usaha itu bangkrut.
Pemilik Losmen Reza ini mengaku awalnya pendapatannya menurun drastis sejak akhir tahun lalu dan di tengah pandemi COVID-19. Lantaran ajang Festival Danau Sentarum yang biasanya mendatangkan banyak pundi-pundi uang, harus di stop akibat Corona.
Losmen pun terpaksa harus tutup. Pak Sukarmanto akhirnya mendaftarkan diri menjadi penerima BPUM (Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro) yang dijalankan oleh Pemerintah sebesar Rp 2,4 juta. Setelah dana cair lewat Bank BRI miliknya, ia pun langsung bergegas tancap gas memulai kembali usahanya untuk bangkit dari keterpurukan.
BLT UMKM yang diberikan tahun ini sebesar Rp 2,4 juta untuk masing-masing penerima, ditujukan sebagai tambahan modal kerja bagi para pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19.
Kini, Pak Sukarmanto pun menyisatinya dengan kembali bekerja di tambak menangkar ikan Toman untuk dijadikan bahan baku kerupuk Basah. Sementara sang Istri membantu berjualan toko kecil-kecilan dirumahnya menjual makanan, indomie, minuman-minuman ringan untuk para pelintas jalan di poros Kalimantan.
Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) melalui program BLT UMKM ini akhirnya diperpanjang oleh Kementerian Koperasi dan UKM hingga tahun 2021. Sedikitnya sudah 12 juta pelaku UMKM yang menerima BPUM di tengah pandemi yang disalurkan melalui Bank BRI. BLT UMKM ini diberikan pemerintah sebagai salah satu upaya meringankan dampak ekonomi akibat wabah virus corona bagi para pelaku usaha kecil.