Potret Perjuangan RM Kredit BRI di Batas Indonesia-Malaysia

Dalam kesehariannya adalah bertugas menyalurkan kredit atau memberikan pembiayaan kepada nasabah yang punya usaha dan berpotensi untuk diberikan kredit.
Redy, biasa ia disapa, sudah kurang lebih 6 tahun menjadi RM di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Nasabah kreditnya pun sudah terbilang sangat banyak.

Namun satu yang paling membekas dalam pikirannya adalah Marsel, pengusaha sarang Burung Walet itu. Ia dianggap berhasil mewujudkan mimpinya menjadi pengusaha yang sukses dan berhasil. Satu kesulitan yang sempat ia rasakan adalah, saat berada di daerah yang sulit dijangkau atau remote area. Kadang nggak ada signal, atau akses jalan yang belum memadai, itu juga yang menjadi kesan yang paling berharga baginya.
Selain menyalurkan kredit dan mencari nasabah yang potensial, Redy juga harus bisa berlaku sebagai finansial adviser bagi nasabahnya. Ia pun harus rajin me-monitoring keuangan nasabah, memberikan pembinaan, supaya usahanya bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan, sehingga nasabah bisa mengembalikan uangnya kepada BRI.
Menurutnya, Kegiatan RM yang selalu beraktivitas diluar kantor, jadi lebih terbatas waktu dan harus tetap menjaga protokol kesehatan ditengah Pandemi COVID-19. Ia pun harus selalu jaga jarak dan mengenakan masker.
Ia pun mengaku bangga bila ada nasabah yang bisa kita lihat proses usahanya dari nol atau kecil, bisa terus berkembang hingga menjadi besar. Maka tak menutup kemungkinan, ia pun dapat banyak belajar akan usaha seseorang.
Dalam kesehariannya adalah bertugas menyalurkan kredit atau memberikan pembiayaan kepada nasabah yang punya usaha dan berpotensi untuk diberikan kredit.
Redy, biasa ia disapa, sudah kurang lebih 6 tahun menjadi RM di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Nasabah kreditnya pun sudah terbilang sangat banyak.
Namun satu yang paling membekas dalam pikirannya adalah Marsel, pengusaha sarang Burung Walet itu. Ia dianggap berhasil mewujudkan mimpinya menjadi pengusaha yang sukses dan berhasil. Satu kesulitan yang sempat ia rasakan adalah, saat berada di daerah yang sulit dijangkau atau remote area. Kadang nggak ada signal, atau akses jalan yang belum memadai, itu juga yang menjadi kesan yang paling berharga baginya.
Selain menyalurkan kredit dan mencari nasabah yang potensial, Redy juga harus bisa berlaku sebagai finansial adviser bagi nasabahnya. Ia pun harus rajin me-monitoring keuangan nasabah, memberikan pembinaan, supaya usahanya bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan, sehingga nasabah bisa mengembalikan uangnya kepada BRI.
Menurutnya, Kegiatan RM yang selalu beraktivitas diluar kantor, jadi lebih terbatas waktu dan harus tetap menjaga protokol kesehatan ditengah Pandemi COVID-19. Ia pun harus selalu jaga jarak dan mengenakan masker.
Ia pun mengaku bangga bila ada nasabah yang bisa kita lihat proses usahanya dari nol atau kecil, bisa terus berkembang hingga menjadi besar. Maka tak menutup kemungkinan, ia pun dapat banyak belajar akan usaha seseorang.