Usai Mogok Produksi, Tempe di Pasar Kramat Jati Laris Manis

Para penjual tempe melayani pembeli di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (5/1/2021), usai para perajin menjalani mogok kerja untuk menolak kenaikan harga kedelai. Kini tempe dan tahu pun hadir kembali di pasaran.

Mogoknya para perajin tahu dan tempe itu membuat makanan khas asli Indonesia itu pun hilang dari pasaran.

Mogok kerja para perajin itu dilakukan untuk menstabilkan harga kedelai yang terus melonjak tinggi.

Salah satu penjual tempe yang berjualan di Pasar Kramat Jati, Muhidin pun mengaku ikut mogok kerja, ia mengaku kecewa dengan harga kedelai yang dinilai tidak masuk akal.

Para pelanggan pun akhirnya kesulitan mencari tahu dan tempe di pasaran lantaran perajin "ogah" produksi.

Kini tahu dan tempe mulai hadir kembali, meski harga mengalami kenaikan seperti yang sebelumnya 4000 rupiah kini menjadi 5000 rupiah per potong.

Meski begitu para pembeli tidak keberatan, sebab pembeli di pasar ini pun akan menjualnya kembali di pasar-pasar kecil.

Terbukti, tempe dagangan Muhidin pun nyaris ludes sebelum matahari terbit. Padahal waktu masih menunjukkan pukul 03.00 WIB.

Para penjual tempe melayani pembeli di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (5/1/2021), usai para perajin menjalani mogok kerja untuk menolak kenaikan harga kedelai. Kini tempe dan tahu pun hadir kembali di pasaran.
Mogoknya para perajin tahu dan tempe itu membuat makanan khas asli Indonesia itu pun hilang dari pasaran.
Mogok kerja para perajin itu dilakukan untuk menstabilkan harga kedelai yang terus melonjak tinggi.
Salah satu penjual tempe yang berjualan di Pasar Kramat Jati, Muhidin pun mengaku ikut mogok kerja, ia mengaku kecewa dengan harga kedelai yang dinilai tidak masuk akal.
Para pelanggan pun akhirnya kesulitan mencari tahu dan tempe di pasaran lantaran perajin ogah produksi.
Kini tahu dan tempe mulai hadir kembali, meski harga mengalami kenaikan seperti yang sebelumnya 4000 rupiah kini menjadi 5000 rupiah per potong.
Meski begitu para pembeli tidak keberatan, sebab pembeli di pasar ini pun akan menjualnya kembali di pasar-pasar kecil.
Terbukti, tempe dagangan Muhidin pun nyaris ludes sebelum matahari terbit. Padahal waktu masih menunjukkan pukul 03.00 WIB.