Stok Beras Aman di Tengah Cuaca Ekstrem

Pekerja memikul karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (28/1/2021).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan ketersediaan beras hingga pertengahan 2021 dalam posisi aman.
Stok hingga akhir juni 2021 akan berada di level 9,50-10,50 juta ton.
Kondisi beras dinilai cukup untuk mewaspadai cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini.
Diketahui produksi beras dari sejumlah daerah surplus.
Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Arief Prasetyo Adi mengapresiasi kinerja jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo. Arief memuji pemenuhan produksi pangan khususnya beras oleh Kementan.
Stok yang ada saat ini menjadi tanda bahwa produksi beras lokal sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Dengan begitu ketergantungan akan beras impor akan semakin berkurang.
Perihal produksi pasokan beras, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkap pihaknya telah menyiapkan berbagai upaya salah satunya mempercepat Musim Tanam (MT) 1 dan 2. Percepatan ini dilakukan pada Januari hingga Juni 2020 dengan stok mencapai 7,4 juta ton. Dia mengatakan produksi yang ada mencapai 17 juta ton dengan kebutuhan konsumsi 15 juta ton.
Pekerja memikul karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (28/1/2021).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan ketersediaan beras hingga pertengahan 2021 dalam posisi aman.
Stok hingga akhir juni 2021 akan berada di level 9,50-10,50 juta ton.
Kondisi beras dinilai cukup untuk mewaspadai cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini.
Diketahui produksi beras dari sejumlah daerah surplus.
Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Arief Prasetyo Adi mengapresiasi kinerja jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo. Arief memuji pemenuhan produksi pangan khususnya beras oleh Kementan.
Stok yang ada saat ini menjadi tanda bahwa produksi beras lokal sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Dengan begitu ketergantungan akan beras impor akan semakin berkurang.
Perihal produksi pasokan beras, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkap pihaknya telah menyiapkan berbagai upaya salah satunya mempercepat Musim Tanam (MT) 1 dan 2. Percepatan ini dilakukan pada Januari hingga Juni 2020 dengan stok mencapai 7,4 juta ton. Dia mengatakan produksi yang ada mencapai 17 juta ton dengan kebutuhan konsumsi 15 juta ton.