Kisah Perajin Wayang Golek Karakter Bertahan di Tengah Corona

Ujang Yakub (46) warga Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, salah satu perajin wayang golek yang masih eksis di sentra perajin wayang di wilayah tersebut. Ia mampu bertahan meski gempuran modernisasi dan pandemi Corona ini.
Wayang golek yang terkesan biasa dan jadul, membuat ujang harus memutar otak. Dari keterampilan dan keuletannya, kini ia mampu menciptakan wayang golek karakter yang eksotis. Kesan jadul dan biasa kini sirna ketika melihat hasil karyanya.
Dilihat detikcom di rumahnya, ia memperlihatkan hasil karya dan proses pembuatan wayang karakter ini. Contohnya ia membuat wayang golek karakter para presiden, mulai dari presiden pertama Soekarno hingga presiden saat ini Joko Widodo.
Hasil karyanya dapat di perhitungkan, kemiripan wajah antara wayang golek karakter dengan wajah asli hampir mirip. Lekuk wajah dan bentuknya ia ciptakan serinci mungkin.
Menurut Ujang sapaan akrabnya, keterampilan ini sudah di asah sejak ia berusia 13 tahun usai lulus SD tahun 1987 silam. Ia bekerja di Jakarta di salah satu dalang, dari mulai OB hingga kini ia mampu menciptakan wayang golek.
Ujang menceritakan awal mula bisa membuat wayang golek, ia mencoba mencotoh wayang yang sudah jadi, sedikit demi sedikit ia ikutin lekuk golek dan terus belajar hingga akhirnya mahir, hanya melihat foto kini ia mampu menciptakan wayang golek biasa maupun karakter.
Hasil karya Ujang sudah tembus ke pasar dunia, seperti Kanada, Jepang hingga negara Timur Tengah. Ia banderol wayang golek biasa mulai dari Rp. 400-800 ribu perbuah tergantung bentuk dan ukuran. Sedangkan untuk wayang golek karakter rata-rata di patok sebesar Rp 3 juta. Namun karena pandemi Corona melanda, pesanan baik dalam negeri maupun luar negeri lesu. Ia kini bertahan di pasar lokal.
Ujang Yakub (46) warga Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, salah satu perajin wayang golek yang masih eksis di sentra perajin wayang di wilayah tersebut. Ia mampu bertahan meski gempuran modernisasi dan pandemi Corona ini.
Wayang golek yang terkesan biasa dan jadul, membuat ujang harus memutar otak. Dari keterampilan dan keuletannya, kini ia mampu menciptakan wayang golek karakter yang eksotis. Kesan jadul dan biasa kini sirna ketika melihat hasil karyanya.
Dilihat detikcom di rumahnya, ia memperlihatkan hasil karya dan proses pembuatan wayang karakter ini. Contohnya ia membuat wayang golek karakter para presiden, mulai dari presiden pertama Soekarno hingga presiden saat ini Joko Widodo.
Hasil karyanya dapat di perhitungkan, kemiripan wajah antara wayang golek karakter dengan wajah asli hampir mirip. Lekuk wajah dan bentuknya ia ciptakan serinci mungkin.
Menurut Ujang sapaan akrabnya, keterampilan ini sudah di asah sejak ia berusia 13 tahun usai lulus SD tahun 1987 silam. Ia bekerja di Jakarta di salah satu dalang, dari mulai OB hingga kini ia mampu menciptakan wayang golek.
Ujang menceritakan awal mula bisa membuat wayang golek, ia mencoba mencotoh wayang yang sudah jadi, sedikit demi sedikit ia ikutin lekuk golek dan terus belajar hingga akhirnya mahir, hanya melihat foto kini ia mampu menciptakan wayang golek biasa maupun karakter.
Hasil karya Ujang sudah tembus ke pasar dunia, seperti Kanada, Jepang hingga negara Timur Tengah. Ia banderol wayang golek biasa mulai dari Rp. 400-800 ribu perbuah tergantung bentuk dan ukuran. Sedangkan untuk wayang golek karakter rata-rata di patok sebesar Rp 3 juta. Namun karena pandemi Corona melanda, pesanan baik dalam negeri maupun luar negeri lesu. Ia kini bertahan di pasar lokal.