Jelang Imlek, Pasar Bunga di Hong Kong Lesu Gegara Corona

Seorang petani berjalan di samping pohon persik di sebuah pertanian yang terletak di pedesaan New Territories, Hong Kong.  

Yeung Siu-lung, pemilik salah satu perkebunan anggrek terbesar di Hong Kong telah menanam lebih dari 30.000 pot anggrek di 10 rumah kaca di pedesaan New Territories, Hong Kong.  

Yeung, yang awalnya berencana memiliki 16 kios di pasar bunga, kini memutar rencana untuk berjualan secara online atau mendorong pembeli untuk mengunjungi perkebunan secara langsung.  

Hal tersebut karena pasar bunga yang biasanya ramai menjelang Tahun Baru Imlek, harus terdampak karena pembatasan akibat pandemi Corona.  

Tahun-tahun sebelumnya ribuan toko bunga dan penjual barang meriah menjajakan dagangan mereka kepada publik jelang Imlek. Namun tahun ini, pemerintah Hong Kong akan menerapkan pembatasan pada pasar semacam itu, yang hanya dapat berjalan dengan kapasitas setengah dan jam kerja yang dipersingkat.  

Perkebunan bunga seperti Yeung biasanya menghasilkan sekitar 50% keuntungan mereka dari musim Tahun Baru Imlek.  

Di tengah pandemi, salah satu pelanggan Yeung yang membeli bunga langsung ke berkebunannya, Pinky Chan, menilai tetap penting untuk menciptakan suasana meriah di tengah masa sulit.  

Chan mengatakan pandemi membuatnya tidak bisa bertemu dengan keluarga besar. Ia berharap dengan membelikan pot bunga untuk orang tuanya bisa membuat mereka merasa sedikit lebih bahagia.  

Seorang petani berjalan di samping pohon persik di sebuah pertanian yang terletak di pedesaan New Territories, Hong Kong.  
Yeung Siu-lung, pemilik salah satu perkebunan anggrek terbesar di Hong Kong telah menanam lebih dari 30.000 pot anggrek di 10 rumah kaca di pedesaan New Territories, Hong Kong.  
Yeung, yang awalnya berencana memiliki 16 kios di pasar bunga, kini memutar rencana untuk berjualan secara online atau mendorong pembeli untuk mengunjungi perkebunan secara langsung.  
Hal tersebut karena pasar bunga yang biasanya ramai menjelang Tahun Baru Imlek, harus terdampak karena pembatasan akibat pandemi Corona.  
Tahun-tahun sebelumnya ribuan toko bunga dan penjual barang meriah menjajakan dagangan mereka kepada publik jelang Imlek. Namun tahun ini, pemerintah Hong Kong akan menerapkan pembatasan pada pasar semacam itu, yang hanya dapat berjalan dengan kapasitas setengah dan jam kerja yang dipersingkat.  
Perkebunan bunga seperti Yeung biasanya menghasilkan sekitar 50% keuntungan mereka dari musim Tahun Baru Imlek.  
Di tengah pandemi, salah satu pelanggan Yeung yang membeli bunga langsung ke berkebunannya, Pinky Chan, menilai tetap penting untuk menciptakan suasana meriah di tengah masa sulit.  
Chan mengatakan pandemi membuatnya tidak bisa bertemu dengan keluarga besar. Ia berharap dengan membelikan pot bunga untuk orang tuanya bisa membuat mereka merasa sedikit lebih bahagia.