Unggul, Tinggalkan Jakarta untuk Membangun Desa

Kurniawan Unggul Pambudi, 30 tahun, beraktifitas di peternakan ayam telur miliknya di desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Ia meninggalkan status pegawai di sebuah institusi migas di Jakarta, beberapa tahun lalu. Ia kembali ke desa kelahirannya untuk berkecimpung di industri unggas.
Unggul, begitu ia biasa dipanggil, menunjukan aplikasi digital 'Pasar Mikro' yang digagas BRI. Aplikasi ini membantu  mengelola data keuangan, penjualan telur hingga pembelian barang peternak yang tadinya manual menjadi format digital yang user friendly. 
Unggul berkecimpung di dunia perunggasan setelah mengundurkan diri dari pegawai di lembaga perminyakan. Ia mulai belajar di bidang perunggasan dari nol. Saat ini, ia menikmati pekerjaanya karena, salah satunya, dekat dengan desa kelahirannya.
Unggul memodernisasi teknik pemasaran menjadi lebih efektif. Sebelumnya, pembukuan dan pemasaran hanya berlangsung konvensional.
Tiap hari, Unggul melayani transaksi berton-ton telur yang disalurkan ke berbagai daerah di Jawa maupun luar Jawa. Pengalaman ini tidak akan terjadi seandainya ia masih menjadi pegawai di Jakarta.
Unggul menyatakan tidak menyesal meninggalkan karir di Jakarta. Ia mencintai apa yang dilakukan saat ini.
Kurniawan Unggul Pambudi, 30 tahun, beraktifitas di peternakan ayam telur miliknya di desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Ia meninggalkan status pegawai di sebuah institusi migas di Jakarta, beberapa tahun lalu. Ia kembali ke desa kelahirannya untuk berkecimpung di industri unggas.
Unggul, begitu ia biasa dipanggil, menunjukan aplikasi digital Pasar Mikro yang digagas BRI. Aplikasi ini membantu  mengelola data keuangan, penjualan telur hingga pembelian barang peternak yang tadinya manual menjadi format digital yang user friendly. 
Unggul berkecimpung di dunia perunggasan setelah mengundurkan diri dari pegawai di lembaga perminyakan. Ia mulai belajar di bidang perunggasan dari nol. Saat ini, ia menikmati pekerjaanya karena, salah satunya, dekat dengan desa kelahirannya.
Unggul memodernisasi teknik pemasaran menjadi lebih efektif. Sebelumnya, pembukuan dan pemasaran hanya berlangsung konvensional.
Tiap hari, Unggul melayani transaksi berton-ton telur yang disalurkan ke berbagai daerah di Jawa maupun luar Jawa. Pengalaman ini tidak akan terjadi seandainya ia masih menjadi pegawai di Jakarta.
Unggul menyatakan tidak menyesal meninggalkan karir di Jakarta. Ia mencintai apa yang dilakukan saat ini.