Berawal dari Ngopi, Kerajinan Bambu Pemuda Sukabumi Tembus ke Jerman
Doni Sutiandi (21) pemuda asal Kampung Pasirtalaga, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi ramai diperbincangkan setelah videonya yang inspiratif tersebar di media sosial Facebook dan Youtube. Video soal cerita kerajinan yang disebar akun media sosial Co2 Palabuhanratu ditonton warganet sebanyak 1,8 juta tayangan dan dibagikan sebanyak 4 ribu kali. Video berjudul "Si Anak Kampung Hasil Kerajinannya Tembus Ke Jerman" viral di media sosial.
Detikcom menyambangi kediaman Doni yang berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu. Menempuh sekitar 40 menit perjalanan, akhirnya kami tiba di tempat tinggal Doni yang berbatasan dengan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Sebuah rumah sederhana ditinggali Doni bersama istri dan orang tuanya. Ruangan sempit berdekatan dengan dapur ia sulap menjadi galeri sekaligus tempat pembuatan kerajinan bambu. Doni menyebut kerajinan yang kemudian menghasilkan pundi-pundi rejeki itu berawal dari ngopi.
Bermodalkan uang Rp 75 ribu untuk membeli pisau serut dan amplas pemuda kreatif itu memulai usahanya. Perlahan tapi pasti, ia mempromosikan setiap kerajinan bambunya melalui media sosial. Sampai kemudian, ia banyak mendapat pesanan bahkan hasil karyanya itu sudah sampai ke Jerman.
Tidak hanya gelas, Doni juga membuat beragam kerajinan lainnya juga dari bambu. Kerajinan itu berupa tempat lampu, baki atau tatakan dari anyaman bambu, hardcase telepon seluler dan banyak lagi. Kini hasil kerajinan Doni sudah banyak mendapat pesanan dari pembeli di seluruh Indonesia.
Beragam harga tergantung dari pesanan pembeli, untuk satu pesanan, cangkir bisa dibuat selama 15 menit, proses berlanjut ke pembuatan motif nama atau lukisan lainnya. Doni mematok harga Rp 10 ribu polosan, pakai nama Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu dan untuk kerajinan lain nampan misalnya ia bandrol Rp 100 ribu.
Dengan peralatan satu mesin bubut Doni kini memiliki penghasilan rata-rata Rp 10 juta perbulan, dengan uang itu kini dia bisa menghidupi keluarganya.