Foto: Pembuatan Golok dan Senjata Tajam Hias Pasirjambu

Perajin membuat golok dan kujang di Kampung Sukamahi di Kecamatan Pasirjambu, Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Produksi golok hias terbagi dalam beberapa bagian dan uniknya warga di kampung ini berbagi tugas.

Ada khusus membuat sarung dan gagang golok lengkap dengan seni ukir yang khas.

Ada juga yang menempa besi yang sudah dipola untuk dijadikan golok atau keris.

Sejak puluhan tahun lalu, Kampung Sukamahi di Kecamatan Pasirjambu, Bandung, Jawa Barat menjadi sentra penghasil golok.

Sejatinya bukan hanya golok yang diproduksi warga setempat, tapi juga pisau, kujang, pedang, dan sebagainya.

Nyaris setiap rumah di Kampung Sukamahi ambil bagian dalam kegiatan produksi golok.

Beberapa orang menjadi pandai besi, sementara yang lainnya membuat pegangan, sarung, hingga menjadi tukang pulas.

Biasanya perajin di Sukamahi menjual produknya ke bandar besar di kampung. Tapi, karena sudah punya jaringan penjualan yang cukup luas, kini warga bisa memasarkan barang produksinya ke toko besar yang membeli dengan harga lebih mahal.

Golok itu harga berkisar 45-200 ribu. Harganya tergantung dari ukuran dan bentuknya.

Golok untuk di kebun harganya murah. Tapi kalau golok hias harganya ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri.

Perajin membuat golok dan kujang di Kampung Sukamahi di Kecamatan Pasirjambu, Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Produksi golok hias terbagi dalam beberapa bagian dan uniknya warga di kampung ini berbagi tugas.
Ada khusus membuat sarung dan gagang golok lengkap dengan seni ukir yang khas.
Ada juga yang menempa besi yang sudah dipola untuk dijadikan golok atau keris.
Sejak puluhan tahun lalu, Kampung Sukamahi di Kecamatan Pasirjambu, Bandung, Jawa Barat menjadi sentra penghasil golok.
Sejatinya bukan hanya golok yang diproduksi warga setempat, tapi juga pisau, kujang, pedang, dan sebagainya.
Nyaris setiap rumah di Kampung Sukamahi ambil bagian dalam kegiatan produksi golok.
Beberapa orang menjadi pandai besi, sementara yang lainnya membuat pegangan, sarung, hingga menjadi tukang pulas.
Biasanya perajin di Sukamahi menjual produknya ke bandar besar di kampung. Tapi, karena sudah punya jaringan penjualan yang cukup luas, kini warga bisa memasarkan barang produksinya ke toko besar yang membeli dengan harga lebih mahal.
Golok itu harga berkisar 45-200 ribu. Harganya tergantung dari ukuran dan bentuknya.
Golok untuk di kebun harganya murah. Tapi kalau golok hias harganya ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri.