Deretan Rumah Rusak di Bakal Lokasi Bukit Algoritma

Begini penampakan salah satu vila atau bangunan yang terbengkalai di lokasi proyek Bukit Algoritma.
Lokasinya berada di lahan perkebunan sawit yang dikelola oleh PT Bintang Raya Lokalestari, perusahaan yang juga terlibat dalam penandatanganan rencana proyek tersebut.
Sepanjang perjalanan, kanan dan kiri jalan adalah bentangan pohon sawit. Selain itu terdapat bangunan vila tidak terurus yang sejak beberapa tahun silam dibiarkan.
Bangunan vila dengan konsep rumah kebun itu memang sengaja dibangun oleh pengelola lahan perkebunan.
Vila yang awalnya memang berkonsep rumah kebun itu diduga sepi peminat, akhirnya dibiarkan lapuk dimakan usia.
Meski begitu, jalan ke lokasi berupa cor beton masih terawat meski sebagian juga sudah rusak.
Staf Kasi Pemerintahan Kecamatan Cikidang, Purnawan mengatakan, 888 hektar kawasan yang akan dibangun proyek Bukit Algoritma berada di kawasan perkebunan. Ada beberapa perkebunan yang akan terimbas dan salah satunya yang dikelola oleh PT Bintang Raya Lokalestari.
Dhanny Handoko, Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari (BRL) penyedia lahan megaproyek Bukit Algoritma buka suara soal bangunan 'mati' tersebut. Dia menjelaskan perusahaannya masuk ke area Cikidang pada tahun 2009 sampai tahun 2012 proses perusahaan mulai berjalan.
Ia mengatakan saat itu masuk bergerak dalam bidang perkebunan dan agrowisata. Terkait bangunan yang terkesan terbengkalai, ia punya alasan sendiri.
Dhanny menggambarkan dulu jaringan listrik tidak masuk ke kawasan tersebut, seiring perkebunan dan agrowisata berjalan dampak positif warga sekitar juga bisa memperoleh jaringan listrik.
Begini penampakan salah satu vila atau bangunan yang terbengkalai di lokasi proyek Bukit Algoritma.
Lokasinya berada di lahan perkebunan sawit yang dikelola oleh PT Bintang Raya Lokalestari, perusahaan yang juga terlibat dalam penandatanganan rencana proyek tersebut.
Sepanjang perjalanan, kanan dan kiri jalan adalah bentangan pohon sawit. Selain itu terdapat bangunan vila tidak terurus yang sejak beberapa tahun silam dibiarkan.
Bangunan vila dengan konsep rumah kebun itu memang sengaja dibangun oleh pengelola lahan perkebunan.
Vila yang awalnya memang berkonsep rumah kebun itu diduga sepi peminat, akhirnya dibiarkan lapuk dimakan usia.
Meski begitu, jalan ke lokasi berupa cor beton masih terawat meski sebagian juga sudah rusak.
Staf Kasi Pemerintahan Kecamatan Cikidang, Purnawan mengatakan, 888 hektar kawasan yang akan dibangun proyek Bukit Algoritma berada di kawasan perkebunan. Ada beberapa perkebunan yang akan terimbas dan salah satunya yang dikelola oleh PT Bintang Raya Lokalestari.
Dhanny Handoko, Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari (BRL) penyedia lahan megaproyek Bukit Algoritma buka suara soal bangunan mati tersebut. Dia menjelaskan perusahaannya masuk ke area Cikidang pada tahun 2009 sampai tahun 2012 proses perusahaan mulai berjalan.
Ia mengatakan saat itu masuk bergerak dalam bidang perkebunan dan agrowisata. Terkait bangunan yang terkesan terbengkalai, ia punya alasan sendiri.
Dhanny menggambarkan dulu jaringan listrik tidak masuk ke kawasan tersebut, seiring perkebunan dan agrowisata berjalan dampak positif warga sekitar juga bisa memperoleh jaringan listrik.