Realisasi Dana PEN Tembus Rp 172 T, Sektor Kesehatan Masih Loyo

Pekerja menjemur ikan asin di sentra produksi kawasan Kampung Nelayan Muara Angke, Jakarta.
Pemerintah menganggarkan anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di 2021 mencapai Rp 699,43 triliun. Hingga 11 Mei 2021 realisasinya sudah mencapai Rp 172,35 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi anggaran PEN 2021 itu mencapai 24,6% dari alokasi yang sudah ditetapkan tahun ini.
Realisasi itu mengalami sedikit peningkatan dari periode sebelumnya. Berdasarkan catatan detikcom, realisasi terakhir per 30 April mencapai Rp 155,6 triliun.
Dari dana PEN 2021 tersebut alokasi untuk sektor kesehatan realisasinya sebesar Rp 24,9 triliun atau 14,2% dari pagu Rp 175,22 triliun. Lalu perlindungan sosial dengan realisasi Rp 56,79 triliun atau 37,8% dari pagu Rp 150,28 triliun.
Selanjutnya ada program prioritas Rp 21 triliun atau 17,6% dari pagu Rp 123,67 triliun, dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp 42,03 triliun atau 21,7% dari pagu 193,53 triliun, sedangkan insentif usaha sebesar Rp 26,83 triliun atau 47,3% dari pagu Rp 56,72 triliun.
Airlangga menyebut sejauh ini perekonomian Indonesia terus mengalami perbaikan secara bertahap. Dari sisi demand, konsumsi pemerintah tumbuh 2,96% pada kuartal I-2021, ekspor tumbuh 6,74% dan impor tumbuh 5,27%.
Bagaimana menurut Anda?
Pekerja menjemur ikan asin di sentra produksi kawasan Kampung Nelayan Muara Angke, Jakarta.
Pemerintah menganggarkan anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di 2021 mencapai Rp 699,43 triliun. Hingga 11 Mei 2021 realisasinya sudah mencapai Rp 172,35 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi anggaran PEN 2021 itu mencapai 24,6% dari alokasi yang sudah ditetapkan tahun ini.
Realisasi itu mengalami sedikit peningkatan dari periode sebelumnya. Berdasarkan catatan detikcom, realisasi terakhir per 30 April mencapai Rp 155,6 triliun.
Dari dana PEN 2021 tersebut alokasi untuk sektor kesehatan realisasinya sebesar Rp 24,9 triliun atau 14,2% dari pagu Rp 175,22 triliun. Lalu perlindungan sosial dengan realisasi Rp 56,79 triliun atau 37,8% dari pagu Rp 150,28 triliun.
Selanjutnya ada program prioritas Rp 21 triliun atau 17,6% dari pagu Rp 123,67 triliun, dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp 42,03 triliun atau 21,7% dari pagu 193,53 triliun, sedangkan insentif usaha sebesar Rp 26,83 triliun atau 47,3% dari pagu Rp 56,72 triliun.
Airlangga menyebut sejauh ini perekonomian Indonesia terus mengalami perbaikan secara bertahap. Dari sisi demand, konsumsi pemerintah tumbuh 2,96% pada kuartal I-2021, ekspor tumbuh 6,74% dan impor tumbuh 5,27%.
Bagaimana menurut Anda?