Perajin Tahu di Solo Tetap Produksi Kala Harga Kedelai Naik

Sejumlah perajin tengah membuat tahu di perkampungan industri tahu, Krajan, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021).  

Para perajin tahu di Solo turut terdampak kenaikan harga kedelai impor.

Meski begitu, para perajin tahu tetap beroperasi memproduksi tahu di tengah kenaikan harga kedelai impor.

Menurut pengusaha tahu mereka tetap harus membuat tahu yang bahan dasarnya dari Kedelai impor tersebut agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.  

Menurut pengakuan pemilik rumah industri tahu ditempat tersebut harga kedelai impor mencapai Rp 11 ribu.  

Penyebab mahalnya harga kedelai impor, karena pasokan dari Amerika Serikat (AS) menipis dampak pandemi COVID-19. Selain itu ada faktor rupiah melemah, faktor alam dan isu global. Kedelai konsumsi yang dipakai untuk tahu dan tempe saat ini masih impor dari AS. Karena kedelai lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan permintaan perajin tahu tempe. Saat musim panen kedelai lokal mudah didapat, namun saat tidak musim panen kedelai lokal sangat sulit didapatkan.

Kenaikan harga kedelai tersebut menuai beragam respon dari perajin hingga pedagang tahu.  

Tak sedikit perajin yang kemudian menyesuaikan ukuran guna menyiasati kenaikan harga kedelai impor.

Sejumlah perajin tengah membuat tahu di perkampungan industri tahu, Krajan, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021).  
Para perajin tahu di Solo turut terdampak kenaikan harga kedelai impor.
Meski begitu, para perajin tahu tetap beroperasi memproduksi tahu di tengah kenaikan harga kedelai impor.
Menurut pengusaha tahu mereka tetap harus membuat tahu yang bahan dasarnya dari Kedelai impor tersebut agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.  
Menurut pengakuan pemilik rumah industri tahu ditempat tersebut harga kedelai impor mencapai Rp 11 ribu.  
Penyebab mahalnya harga kedelai impor, karena pasokan dari Amerika Serikat (AS) menipis dampak pandemi COVID-19. Selain itu ada faktor rupiah melemah, faktor alam dan isu global. Kedelai konsumsi yang dipakai untuk tahu dan tempe saat ini masih impor dari AS. Karena kedelai lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan permintaan perajin tahu tempe. Saat musim panen kedelai lokal mudah didapat, namun saat tidak musim panen kedelai lokal sangat sulit didapatkan.
Kenaikan harga kedelai tersebut menuai beragam respon dari perajin hingga pedagang tahu.  
Tak sedikit perajin yang kemudian menyesuaikan ukuran guna menyiasati kenaikan harga kedelai impor.