Nambah Uang Jajan, Pelajar SMK Bikin Gitar Kayu

Febrian Gitario, pelajar tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kelurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY punya cara tersendiri dalam mengisi waktu luang selama pandemi virus Corona atau COVID-19.

Febrian memproduksi gitar kayu yang kini telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.

Febrian mengawali produksi gitarnya dengan belajar secara otodidak. Bersama kawan-kawannya yang juga pelajar SMK, ia rutin menonton tutorial pembuatan gitar dari internet.

Meski beberapa kali sempat gagal, pada akhirnya ia berhasil membuat gitar yang kemudian ditawarkan ke marketplace online.

Febrian memproduksi gitar di bengkel pengolahan kayu milik orang tuanya di di Kelurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

Febrian menuturkan pangsa pasar yang ia incar mulai dari anak muda hingga orang dewasa.

Gitar kayu ini dipasarkan lewat media sosial. Namun tak sedikit juga konsumen yang datang langsung ke kediaman Febrian.

Febrian mengatakan sebagai pemula di bidang bisnis alat musik, hal yang dikedepankan adalah menjaga kualitas produk. Sembari itu terus berlatih dan berinovasi sehingga dapat menjaga loyalitas pelanggan sekaligus memperluas bisnis.  

Kegiatan usaha ini sebisa mungkin dijalankan karena selain sebagai upaya mengisi waktu luang juga dapat menghasilkan uang untuk membantu meringankan beban orang tuanya.

Proses pembuatan untuk sebuah gitar memakan waktu hingga 2 minggu.

Gitar hasil produksi siswa SMK ini telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.

Harga satu buah gitar bikinan Febrian dibanderol mulai dari Rp 500.000 hingga jutaan rupiah tergantung dari jenis kayu yang digunakan.

Febrian Gitario, pelajar tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kelurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY punya cara tersendiri dalam mengisi waktu luang selama pandemi virus Corona atau COVID-19.
Febrian memproduksi gitar kayu yang kini telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.
Febrian mengawali produksi gitarnya dengan belajar secara otodidak. Bersama kawan-kawannya yang juga pelajar SMK, ia rutin menonton tutorial pembuatan gitar dari internet.
Meski beberapa kali sempat gagal, pada akhirnya ia berhasil membuat gitar yang kemudian ditawarkan ke marketplace online.
Febrian memproduksi gitar di bengkel pengolahan kayu milik orang tuanya di di Kelurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY.
Febrian menuturkan pangsa pasar yang ia incar mulai dari anak muda hingga orang dewasa.
Gitar kayu ini dipasarkan lewat media sosial. Namun tak sedikit juga konsumen yang datang langsung ke kediaman Febrian.
Febrian mengatakan sebagai pemula di bidang bisnis alat musik, hal yang dikedepankan adalah menjaga kualitas produk. Sembari itu terus berlatih dan berinovasi sehingga dapat menjaga loyalitas pelanggan sekaligus memperluas bisnis.  
Kegiatan usaha ini sebisa mungkin dijalankan karena selain sebagai upaya mengisi waktu luang juga dapat menghasilkan uang untuk membantu meringankan beban orang tuanya.
Proses pembuatan untuk sebuah gitar memakan waktu hingga 2 minggu.
Gitar hasil produksi siswa SMK ini telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.
Harga satu buah gitar bikinan Febrian dibanderol mulai dari Rp 500.000 hingga jutaan rupiah tergantung dari jenis kayu yang digunakan.