Jerit Pedagang Pasar Kliwon Kudus Terdampak PPKM Darurat

Ribuan pedagang di Pasar Kliwon Kudus, Jawa Tengah, terdampak PPKM Darurat. Pendapatan mereka pun turun hingga 90 persen sejak ada pembatasan kegiatan tersebut.
"Pendapatan rata-rata dari 2.500 pedagang itu saya itu katakan satu orang Rp 1 juta itu bisa Rp 2,5 miliar. Tapi sekarang Rp 500 juta. Kita rata-rata tidak melakukan transaksi," kata Ketua Himpunan Pedagang Pasar Kliwon (HPPK) Kudus, Sulistiyanto, kepada wartawan saat ditemui di Pasar Kliwon Kudus, Rabu (14/7/2021).
Namun, Sulistiyanto mengatakan PPKM Darurat berdampak cukup besar kepada para pedagang di Pasar Kliwon Kudus. Pendapatan para pedagang bahkan turun hingga 90 persen.
Sementara itu dari pantauan di lokasi suasana Pasar Kliwon tampak sepi, pada pukul 13.30 WIB siang tadi. Suasana pasar pun tampak lengang karena adanya PPKM Darurat.
 
Sulis mengatakan sejak ada PPKM Darurat, jumlah pengunjung di Pasar Kliwon yang merupakan pusat grosir di Pantura mengalami penurunan. Biasanya bisa mencapai 5.000 orang dalam sehari. Kini hanya tinggal sekitar 500 orang. Ia menjelaskan pedagang saat ini hanya untuk bertahan saja. Sejumlah pegawai pun diberlakukan secara bergantian karena ada pembatasan kegiatan masyarakat.
Sulis pun berharap agar PPKM Darurat tidak diperpanjang lagi. Karena adanya PPKM tersebut berdampak terhadap pemasukan ribuan pedagang di Pasar Kliwon. Menurutnya Pasar Kliwon sendiri 60 persennya merupakan pedagang konveksi, 30 persen aksesoris, 10 persennya merupakan pedagang sembako.
Ribuan pedagang di Pasar Kliwon Kudus, Jawa Tengah, terdampak PPKM Darurat. Pendapatan mereka pun turun hingga 90 persen sejak ada pembatasan kegiatan tersebut.
Pendapatan rata-rata dari 2.500 pedagang itu saya itu katakan satu orang Rp 1 juta itu bisa Rp 2,5 miliar. Tapi sekarang Rp 500 juta. Kita rata-rata tidak melakukan transaksi, kata Ketua Himpunan Pedagang Pasar Kliwon (HPPK) Kudus, Sulistiyanto, kepada wartawan saat ditemui di Pasar Kliwon Kudus, Rabu (14/7/2021).
Namun, Sulistiyanto mengatakan PPKM Darurat berdampak cukup besar kepada para pedagang di Pasar Kliwon Kudus. Pendapatan para pedagang bahkan turun hingga 90 persen.
Sementara itu dari pantauan di lokasi suasana Pasar Kliwon tampak sepi, pada pukul 13.30 WIB siang tadi. Suasana pasar pun tampak lengang karena adanya PPKM Darurat. 
Sulis mengatakan sejak ada PPKM Darurat, jumlah pengunjung di Pasar Kliwon yang merupakan pusat grosir di Pantura mengalami penurunan. Biasanya bisa mencapai 5.000 orang dalam sehari. Kini hanya tinggal sekitar 500 orang. Ia menjelaskan pedagang saat ini hanya untuk bertahan saja. Sejumlah pegawai pun diberlakukan secara bergantian karena ada pembatasan kegiatan masyarakat.
Sulis pun berharap agar PPKM Darurat tidak diperpanjang lagi. Karena adanya PPKM tersebut berdampak terhadap pemasukan ribuan pedagang di Pasar Kliwon. Menurutnya Pasar Kliwon sendiri 60 persennya merupakan pedagang konveksi, 30 persen aksesoris, 10 persennya merupakan pedagang sembako.