Produksi Kerupuk Rambak di Magelang Tetap Digenjot

Salah satu produksi rambak kerupuk ini dilakukan, pasangan suami istri, Mudo Untoro dan Winarti, warga Dusun Pule, Desa Danurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Usaha yang dirintis sejak tahun 2005 hingga sekarang masih berproduksi.
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), berpengaruh terhadap pengiriman dan penjualan kerupuk rambak menuju luar kota. Sedangkan produksi tiap harinya tetap berjalan.
Bahan baku pembuatan rambak kerupuk atau lalapan untuk makan dari kulit sapi diambil dari Magetan, Jawa Timur. Kemudian, bahan baku diolah di rumahnya yang dibantu sekitar 8 orang. 
Semenjak adanya pandemi, produksi tetap berlangsung, namun saat PPKM darurat pembeli dari luar kota tidak bisa.
Proses produksi rambak dari bahan baku, kata dia, untuk menjadi kerupuk butuh waktu 4 hari. 
Kemudian, seharinya produksi kurang lebih satu kuintal. Pembuatan masih dilakukan secara manual.
Salah satu produksi rambak kerupuk ini dilakukan, pasangan suami istri, Mudo Untoro dan Winarti, warga Dusun Pule, Desa Danurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Usaha yang dirintis sejak tahun 2005 hingga sekarang masih berproduksi.
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), berpengaruh terhadap pengiriman dan penjualan kerupuk rambak menuju luar kota. Sedangkan produksi tiap harinya tetap berjalan.
Bahan baku pembuatan rambak kerupuk atau lalapan untuk makan dari kulit sapi diambil dari Magetan, Jawa Timur. Kemudian, bahan baku diolah di rumahnya yang dibantu sekitar 8 orang. 
Semenjak adanya pandemi, produksi tetap berlangsung, namun saat PPKM darurat pembeli dari luar kota tidak bisa.
Proses produksi rambak dari bahan baku, kata dia, untuk menjadi kerupuk butuh waktu 4 hari. 
Kemudian, seharinya produksi kurang lebih satu kuintal. Pembuatan masih dilakukan secara manual.