Meraup Cuan Lewat Beternak Burung Merak di Masa Pandemi
Dwi Susanto, warga Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta mencoba peruntungan dengan membuka peternakan burung merak.
Diawali dengan memiliki satu ekor pejantan dan dua ekor betina, Dwi memulai usaha peternakan burung merak tiga tahun silam. Kini usaha peternakan miliknya telah berkembang dan memiliki 40 ekor burung merak.
Merak yang dikembangkan ini jenis merak biru dan merak coklat dari India. Burung merak yang memiliki nama latin Pavo Muticus yang dikembangbiakan ini memiliki harga mulai Rp 10-50 juta perpasangnya tergantung warna dan ukuranya.
Ukuran kandang pada peternakan burung Merak milik Dwi bervariasi. Terdapat kandang yang berukuran 3x3 meter persegi dan terdapat pula yang berukuran 4x5 meter persegi.
Setiap musim bertelur setiap indukan merak bisa bertelur 3-10 butir telur dan butuh waktu 27 hari untuk menetas.
Selama masa pandemi ini sedikitnya lebih dari 100 ekor burung merak sudah dipasarkannya dan hasilnya pun cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.