Menyapa Bendungan Tapin & Jembatan Sei Alalak di Kalsel

Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun. Jembatan tersebut menjadi akses utama Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Bentang utama jembatan Sei Alalak dirancang dengan menggunakan cable-stayed dan struktur jembatan lengkung pertama di Indonesia. Pembangunan Jembatan Sei Alalak didesain untuk dilintasi kendaraan dengan tonase hingga 10 ton. Selain itu, kontruksi jembatan dirancang tahan gempa dengan masa layanan sampai 100 tahun.
Masih di Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Tapin terdapat Bendungan yang baru diresmikan oleh Presiden RI awal tahun 2021. Nama bendungan tersebut yaitu Bendungan Tapin, yang mulai dibangun pada tahun 2015.
Kapasitas Bendungan Tapin mencapai 56,7 juta m3 yang perannya sangat penting dalam pengendalian banjir di Provinsi Kalsel. Bedungan tersebut turut  memperkuat ketahanan pangan melalui penyediaan irigasi seluas 5.472 hektar. Luas genangan 425 hektar dapat mereduksi banjir sebesar 107 m3/detik. Kelebihan lain, bendungan itu bisa menjadi objek pariwisata tidak hanya di Kabupaten Tapin, tetapi di Provinsi Kalimantan Selatan.

Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun. Jembatan tersebut menjadi akses utama Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Bentang utama jembatan Sei Alalak dirancang dengan menggunakan cable-stayed dan struktur jembatan lengkung pertama di Indonesia. Pembangunan Jembatan Sei Alalak didesain untuk dilintasi kendaraan dengan tonase hingga 10 ton. Selain itu, kontruksi jembatan dirancang tahan gempa dengan masa layanan sampai 100 tahun.
Masih di Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Tapin terdapat Bendungan yang baru diresmikan oleh Presiden RI awal tahun 2021. Nama bendungan tersebut yaitu Bendungan Tapin, yang mulai dibangun pada tahun 2015.
Kapasitas Bendungan Tapin mencapai 56,7 juta m3 yang perannya sangat penting dalam pengendalian banjir di Provinsi Kalsel. Bedungan tersebut turut  memperkuat ketahanan pangan melalui penyediaan irigasi seluas 5.472 hektar. Luas genangan 425 hektar dapat mereduksi banjir sebesar 107 m3/detik. Kelebihan lain, bendungan itu bisa menjadi objek pariwisata tidak hanya di Kabupaten Tapin, tetapi di Provinsi Kalimantan Selatan.