Pelaksanaan uji beban berlangsung secara ketat dan diawasi Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) dengan melibatkan sebanyak 32 truk dengan masing-masing beban seberat 24 ton.Foto: Dok Kementerian PUPR
"Secara keseluruhan hasil uji beban menunjukan hasil yang baik, data pengujian kemudian akan dibahas secara teknis oleh KKJTJ untuk rekomendasi keluarnya sertifikat laik fungsi. "Secara umum hasil ujinya baik, ketika diberikan beban, lalu bebannya di release kondisi jembatannya kembali seperti semula, ini mengindikasikan struktur jembatannya baik," ujar Direktur Pembangunan Jembatan Yudha Handita Panjiriawan, dikutip dari keterangan tertulis Kementerian PUPR, Kamis (2/9/2021).Foto: Dok Kementerian PUPR
Konstruksi struktur utama jembatan sudah selesai, saat ini dilapangan hanya ada pekerjaan pembongkaran jembatan rangka baja yang lama dan proses penyelesaian akhir. Dijadwal seluruh proses pembangunan akan rampung pada akhir minggu pertama September.Foto: Dok Kementerian PUPR
Dijadwalkan seluruh proses pembangunan akan rampung pada akhir minggu pertama September. Untuk kemudian dilakukan serah terima sementara pekerjaan provisional hand over (PHO) pada 15 SeptemberFoto: Dok Kementerian PUPR
Jembatan Sei Alalak memiliki kekhususan yaitu pilon jembatannya tunggal dan melengkung ke arah luar. Biasanya jembatan cable stayed itu pilonnya lurus dan sisi kanan kirinya simetris. Namun imbuh Yudha, Sei Alalak berbeda selain pilonnya yang melengkung, jalan jembatannya pun melengkung. Jembatan tersebut merupakan jembatan cable stayed dengan stuktur melengkung pertama di IndonesiaFoto: Dok Kementerian PUPR
Karena kekhususan tersebut aspek konstruksi dan pemeliharaannya memiliki kompleksitas tersendiri. Untuk pemantauan dan pemeliharaan Ditjen Bina Marga akan menempatkan sensor-sensor pada beberapa bagian jembatan tersebut.Foto: Dok Kementerian PUPR