HIPMI Jaya Berikan Bantuan Melalui Program UMKM

Himpunan Pengusaha Muda DKI Jakarta (HIPMI Jaya) sebagai salah satu pelaku utama ekonomi di DKI Jakarta memberikan paket donasi senilai Rp 100 juta bagi pelaku UMKM di Kantor Walikota Jakarta Selatan, Senin (13/9/2021). Program UMKM (Untuk Mereka Kita Membantu) ini dilakukan saaat perekonomian yang masih sulit hingga saat ini akibat dampak dari COVID-19.
 
Ketua Umum HIPMI Jaya Sona Maesana didampingi Ketua Panitia Muhammad Arif secara simbolis menyerahkan paket dpnasi  kepada Plt Walikota Jakarta Selatan Isnawa Adji senilai Rp 100 juta.
UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Jumlah UMKM di Indonesia yakni sebesar 64,19 juta, di mana komposisi Usaha Mikro dan Kecil sangat dominan yakni 64,13 juta atau sekitar 99,92% dari keseluruhan sektor usaha.
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak buruk terhadap UMKM. Sesuai rilis Katadata Insight Center (KIC), mayoritas UMKM (82,9%) merasakan dampak negatif dari pandemi ini dan hanya sebagian kecil (5,9%) yang mengalami pertumbuhan positif.
Hasil survey dari beberapa lembaga (BPS, Bappenas, dan World Bank) menunjukkan bahwa pandemi ini menyebabkan banyak UMKM kesulitan melunasi pinjaman serta membayar tagihan listrik, gas, dan gaji karyawan.
Program ini hadir untuk membantu UMKM yang bergerak dalam bidang kuliner dan kriya dengan cara, membeli produk mereka dan selanjutnya disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Himpunan Pengusaha Muda DKI Jakarta (HIPMI Jaya) sebagai salah satu pelaku utama ekonomi di DKI Jakarta memberikan paket donasi senilai Rp 100 juta bagi pelaku UMKM di Kantor Walikota Jakarta Selatan, Senin (13/9/2021). Program UMKM (Untuk Mereka Kita Membantu) ini dilakukan saaat perekonomian yang masih sulit hingga saat ini akibat dampak dari COVID-19. 
Ketua Umum HIPMI Jaya Sona Maesana didampingi Ketua Panitia Muhammad Arif secara simbolis menyerahkan paket dpnasi  kepada Plt Walikota Jakarta Selatan Isnawa Adji senilai Rp 100 juta.
UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Jumlah UMKM di Indonesia yakni sebesar 64,19 juta, di mana komposisi Usaha Mikro dan Kecil sangat dominan yakni 64,13 juta atau sekitar 99,92% dari keseluruhan sektor usaha.
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak buruk terhadap UMKM. Sesuai rilis Katadata Insight Center (KIC), mayoritas UMKM (82,9%) merasakan dampak negatif dari pandemi ini dan hanya sebagian kecil (5,9%) yang mengalami pertumbuhan positif.
Hasil survey dari beberapa lembaga (BPS, Bappenas, dan World Bank) menunjukkan bahwa pandemi ini menyebabkan banyak UMKM kesulitan melunasi pinjaman serta membayar tagihan listrik, gas, dan gaji karyawan.
Program ini hadir untuk membantu UMKM yang bergerak dalam bidang kuliner dan kriya dengan cara, membeli produk mereka dan selanjutnya disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.