Patuh Dicontoh! Mantan Atlet PON Ini Sukses Bisnis Alat Panahan

Eddy Roostopo membuat busur dan anak panah di bengkelnya belakang gedung Wayang Orang Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/9).

Eddy Roostopo yang kerap dipanggil Popop telah berhasil meraih 1 perak dan 1 perunggu dalam PON X tahun 1981. Setelahnya, pada tahun 1985 ia berhasil menyabet 2 medali emas pada PON XI di Jakarta.

Karir olahraga pemanah membuatnya tak bisa lepas begitu saja dari dunia panah. Kini ia menjadi seorang pengrajin senjata panah ternama di kawasan tersebut.

Eddy Roostopo tengah mengukut kayu untuk membuat busur dan anak panah.

Ketekunannya membuat busur dari pohon sawo dan anak panah dari bambu awal tahun 77 hingga sekarang membuat rakitan panah dari tangannya digemari penghobi panahan di seluruh pelosok nusantara bahkan laku di mancanegara.

Kini panah tradisional buatan Popop banyak dipesan oleh negara mancanegara seperti Belanda, Hungaria, Perancis, Malaysia, Jepang, dan Amerika.

Di usia senjanya, ia masih memproduksi berbagai jenis dan ukuran panah tradisional.

Satu set busur dan anak panah dijual dengan harga 1,2 hingga 1,5 juta rupiah.

Deretan medali PON yang pernah diraih.

Eddy juga melatih anak-anak memanah.

Eddy Roostopo membuat busur dan anak panah di bengkelnya belakang gedung Wayang Orang Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/9).
Eddy Roostopo yang kerap dipanggil Popop telah berhasil meraih 1 perak dan 1 perunggu dalam PON X tahun 1981. Setelahnya, pada tahun 1985 ia berhasil menyabet 2 medali emas pada PON XI di Jakarta.
Karir olahraga pemanah membuatnya tak bisa lepas begitu saja dari dunia panah. Kini ia menjadi seorang pengrajin senjata panah ternama di kawasan tersebut.
Eddy Roostopo tengah mengukut kayu untuk membuat busur dan anak panah.
Ketekunannya membuat busur dari pohon sawo dan anak panah dari bambu awal tahun 77 hingga sekarang membuat rakitan panah dari tangannya digemari penghobi panahan di seluruh pelosok nusantara bahkan laku di mancanegara.
Kini panah tradisional buatan Popop banyak dipesan oleh negara mancanegara seperti Belanda, Hungaria, Perancis, Malaysia, Jepang, dan Amerika.
Di usia senjanya, ia masih memproduksi berbagai jenis dan ukuran panah tradisional.
Satu set busur dan anak panah dijual dengan harga 1,2 hingga 1,5 juta rupiah.
Deretan medali PON yang pernah diraih.
Eddy juga melatih anak-anak memanah.