detikcom berkesempatan untuk mengunjungi bandara yang berlokasi di Majalengka, Jawa Barat, pada Jumat (24/9) pekan lalu. Dari pantauan saat itu, nampak bandara memang benar-benar sepi.
Sesekali, hanya tampak petugas kebersihan dan Avsec yang lalu lalang di area publik bandara.
Bahkan sepinya bandara ini sudah bisa terlihat sejak di depan bandara, lahan parkir yang luas kosong melompong. Tak ada sama sekali kendaraan yang parkir.
Gerai-gerai restoran dan minimarket yang ada di Bandara Kertajati pun sampai tutup. Hanya ada satu gerai yang buka karena di sana masih ada pegawai bandara.
Beralih ke terminal keberangkatan yang berada di lantai 3 bandara, hal yang paling pertama terasa adalah panas dan gerah.
Dirut BIJB alias Bandara Kertajati Salahudin Raffi mengatakan memang kini bandara nol penerbangan komersial.
Kebanyakan penerbangan yang dilakukan adalah penerbangan kargo.
Sisanya ada juga beberapa pesawat charter yang hilir mudik, itu pun jumlahnya tak banyak.
Paling anyar, Bandara Kertajati juga digunakan untuk tempat parkir pesawat tentara Amerika Serikat yang melakukan pelatihan di Indonesia.
Tetapi, Dirut BIJB Raffi meyakini Bandara Kertajati akan kembali bergeliat jika akses tol bandara rampung dan pandemi COVID-19 mulai menjadi endemik.
Sejak didirikan bandara yang satu ini memang belum bisa banyak menarik penumpang.
Kini pandemi membuat bandara makin sepi.
Bandara Kertajati sendiri menelan biaya pembangunan sekitar Rp 2,6 triliun dan diresmikan sejak tahun 2018.
Direktur BIJB Kertajati, Salahudin Rafi mengakui selama pandemi Covid-19 kondisi di bandara yang dipimpinnya seperti mati suri karena nihil penerbangan.
Sejak pendaratan bersejarah pesawat kepresidenan pada 24 Mei 2018 hingga mulai pandemi, April 2020, bandara Kertajati melayani 6.300 penerbangan ke sejumlah daerah di tanah air dan penerbangan lintas negara.
Seiring selesainya akses tol bandara dari Cipali pada akhir September dan tol Cisumdawu akhir 2021, Salahudin berharap bandara Kertajati akan bisa mulai beraktivitas pada November untuk menerbangkan jemaah umrah. Pada 2022, dia membuat target realistis akan ada 22 penerbangan perhari di Kertajati seperti kondisi pada 2019.