Pengamat ekonomi Faisal Basri ikut merespons soal defisit yang dialami Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia EximBank hingga sebesar Rp4,7 triliun pada 2019.
Menurutnya, hal ini terjadi karena orientasi bisnis lembaga negara tersebut. Seperti, terdapat beragam bentuk badan usaha dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Persero, Perum (Perusahaan Umum), Lembaga dan lainnya.
Ia mengatakan perbedaan pengelolaan usaha merujuk pada orientasi bisnis. Seperti LPEI yang menurutnya tidak berorientasi mencari keuntungan, tetapi lebih kepada pembiayaan guna mendorong ekpor nasional.
Oleh karena itu, menurutnya defisit yang dialami LPEI sangat wajar. Mengingat besarnya resiko dan besarnya dana yang digelontorkan dalam kegiatan ekspor.