RI Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Campuran Minyak Sawit

Pemanfaatan campuran bioavtur 2,4% atau J2.4 telah sukses melewati uji terbang dengan menggunakan pesawat CN235-200 FTB. Istimewa/Twitter PTDI.
Bagi pemerintah, keberhasilan uji terbang menggunakan bahan bakar tersebut ialah sejarah baru. Istimewa/PTDI.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, salah satu upaya mendorong percepatan implementasi energi baru terbarukan ialah dengan melakukan subtitusi energi primer pada teknologi ada. Pada transportasi darat, kata dia, sudah cukup berhasil dengan program mandatori B30. Istimewa/PTDI.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2015 yang mengatur kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar avtur dengan persentase 3% pada tahun 2020 dan meningkat menjadi 5% pada tahun 2025. Istimewa/PTDI.
Jika terus dikembangkan, bahan bakar nabati ini punya potensi pasar Rp 1,1 triliun per tahun. Istimewa/PTDI.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah menyediakan sejumlah insentif yang siap untuk dimanfaatkan, termasuk insentif dari sisi perpajakan. Istimewa/PTDI.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, untuk memproduksi dan menjual J2.4 harus dilihat secara utuh. Sebab, ada bahan baku yang tidak dikontrol oleh Pertamina yakni crude palm oil (CPO). Maka itu, dia berharap adanya sebuah kebijakan yang mendukung keberlangsungan dari program ini. Istimewa/PTDI.
Dari sisi Pertamina, Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya berkomitmen menyiapkan kilang-kilang untuk memproduksi bioavtur ini. Ada dua kilang yang disiapkan yakni Kilang Dumai dan Cilacap. Istimewa/PTDI.