Siap-siap! Motor-Mobil Pakai Bensin Bakal Stop Dijual

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap akan melakukan sejumlah upaya untuk mencapai target nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) 2060. Salah satu upaya pemerintah yakni akan menyetop penjualan motor dan mobil berbahan bakar bensin. Rengga Sancaya/detikcom  

Rencananya, motor akan disetop penjualannya mulai 2040. Hal itu juga dibarengi sejumlah target lain untuk guna mencapai nol emisi karbon. Rengga Sancaya/detikcom  

Lima tahun berikutnya, pemerintah mewacanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama mulai COD. Andhika Prasetia/detikcom  

Untuk mobil, akan berhenti penjualannya mulai 2050. Dibarengi dengan bauran EBT yang diharapkan sudah mencapai 87% dan konsumsi listrik 4.299 kWh/kapita. Andhika Prasetia/detikcom  

Selain penyetopan penjualan mobil dan motor untuk menggenjot kendaraan listrik di sektor transportasi. Sebenarnya, upaya untuk mencapai nol emisi karbon telah dilakukan sejak tahun ini. Getty Images/Trygve Finkelsen  

Upaya yang dilakukan mulai dari peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, dan pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS). Dok. Kemenko Perekonomian  

Arifin pun merinci, pada tahun 2021 pemerintah akan mengeluarkan regulasi dalam bentuk Peraturan Presiden terkait EBT dan retirement coal. Di tahun 2022 akan adanya Undang-Undang EBT dan penggunaan kompor listrik untuk 2 juta rumah tangga per tahun. Selanjutnya, pembangunan interkoneksi, jaringan listrik pintar (smart grid) dan smart meter akan hadir di tahun 2024 dan bauran EBT mencapai 23% yang didominasi PLTS di tahun 2025. Muhammad Hafizh Gemilang/detikcom  

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap akan melakukan sejumlah upaya untuk mencapai target nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) 2060. Salah satu upaya pemerintah yakni akan menyetop penjualan motor dan mobil berbahan bakar bensin. Rengga Sancaya/detikcom  
Rencananya, motor akan disetop penjualannya mulai 2040. Hal itu juga dibarengi sejumlah target lain untuk guna mencapai nol emisi karbon. Rengga Sancaya/detikcom  
Lima tahun berikutnya, pemerintah mewacanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama mulai COD. Andhika Prasetia/detikcom  
Untuk mobil, akan berhenti penjualannya mulai 2050. Dibarengi dengan bauran EBT yang diharapkan sudah mencapai 87% dan konsumsi listrik 4.299 kWh/kapita. Andhika Prasetia/detikcom  
Selain penyetopan penjualan mobil dan motor untuk menggenjot kendaraan listrik di sektor transportasi. Sebenarnya, upaya untuk mencapai nol emisi karbon telah dilakukan sejak tahun ini. Getty Images/Trygve Finkelsen  
Upaya yang dilakukan mulai dari peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, dan pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS). Dok. Kemenko Perekonomian  
Arifin pun merinci, pada tahun 2021 pemerintah akan mengeluarkan regulasi dalam bentuk Peraturan Presiden terkait EBT dan retirement coal. Di tahun 2022 akan adanya Undang-Undang EBT dan penggunaan kompor listrik untuk 2 juta rumah tangga per tahun. Selanjutnya, pembangunan interkoneksi, jaringan listrik pintar (smart grid) dan smart meter akan hadir di tahun 2024 dan bauran EBT mencapai 23% yang didominasi PLTS di tahun 2025. Muhammad Hafizh Gemilang/detikcom