Keren! Kerai Bambu Made in Grobogan Ini Tembus Pasar Portugal
Di Desa Sendangharjo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, masyarakat setempat mengolah bambu menjadi kerajinan tangan kerai bambu.
Kerajinan tangan ini telah dilakukan secara turun-temurun. Batang bambu awalnya dipotong dan dihaluskan.
Proses pembuatan kerai bambu memakan waktu 1 sampai 2 hari. Penganyaman dilakukan dengan bantuan pemberat dari besi rel kereta.
Kerai ukuran 1 x 2 meter biasanya dihargai Rp 40 ribu, kerai berukuran 1,5 x 2 meter dijual seharga Rp 60 ribu. Sedangkan kerai berukuran 2,5 x 2 meter bisa dijual Rp 200 ribu.
Untuk jenis kerai termahal merupakan jenis kerai lukis, yang dijual mulai dari Rp 500 ribu.
Salah seorang pengrajin bernama Darto menjelaskan kerai-kerai tersebut juga berhasil merambah pasar luar negeri, yakni Portugal dan Brunei Darussalam.
Untuk pasar lokal, kerajinan kerai bambu biasanya diminati sampai Kalimantan untuk wilayah luar Pulau Jawa.
Kesuksesan bisnis kerai ini, dikatakan Darto, tentu tak terlepas dari usaha dan kerja kerasnya. Di awal berbisnis, Darto mengatakan dirinya juga sempat meminjam dari BRI untuk permodalan membeli bambu.
Darto berharap ke depan BRI dapat tetap mendukung kelompok perajin kerai bambu, baik melalui permodalan atau bantuan lainnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Sinergi Ultra Mikro di Bandar Lampung dan Semarang untuk memantau upaya peningkatan inklusi finansial masyarakat melalui sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk peningkatan UMKM di Tanah Air. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com/