Usaha Kerupuk di Grobogan Ini Bertahan 93 Tahun Lho
Usaha kerupuk pati masih bertahan di Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Keluarga Susilowati memulai usaha kerupuk sejak tahun 1928 atau 93 tahun lamanya.
Kini, usaha kerupuk sudah berjalan selama 3 generasi.
Susilowati dan keluarga bertahan hidup dari industri panganan renyah ini.
Kerupuk ini terbuat dari tepung terigu dan tepung kanji.
Adonan tepung kemudian dipotong dengan mesin.
Setelahnya, adonan dibentuk menggunakan tangan.
Pengeringan di bawah sinar matahari dilakukan setelahnya.
Usai kering, kerupuk diangkat dan dibakar di atas perapian. Kerupuk mentah ini kemudian dikemas.
Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini berkisar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu per hari.
Susilowati menjalankan usaha ini dengan meminjam modal dari Bank BRI.
detikcom bersama BRI mengadakan program Sinergi Ultra Mikro di Bandar Lampung dan Semarang untuk memantau upaya peningkatan inklusi finansial masyarakat melalui sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk peningkatan UMKM di Tanah Air. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com.