Guru di Klaten Raup Untung Lewat Hobi Beternak Ayam Pelung

Hobi beternak ayam pelung mendatangkan rezeki bagi Wakhid Yusuf Permana (25). Guru MTS di kawasan Klaten itu pun kerap mendapatkan permintaan ayam pelung meski di tengah pandemi COVID-19. Menurut Wakhid, selama pandemi dari kandangnya terjual sekitar 200 ekor. Mayoritas masih usia 0-1 Minggu dengan tetasan alami.
Diceritakan Wakhid, hobi memelihara ayam asli Jawa barat itu ditekuninya tahun 2017. Awalnya ia memelihara ayam kampung biasa tapi hitungan laba tidak cocok. Ia pun kemudian mencoba membeli ayam pelung seharga Rp 500 ribu sepasang.
Setelah hasilnya cukup bagus, Wakhid pun ketagihan beternak ayam tersebut. Ayam pelung punya kelebihan sehingga harga jual stabil. Wakhid memaparkan ayam pelung memiliki kelebihan Setelah hasilnya cukup bagus, lanjut Wakhid, dirinya ketagihan beternak ayam tersebut. Ayam pelung punya kelebihan sehingga harga jual stabil.
Meski pakannya sama, ayam pelung dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan ayam kampung. Harga ayam pelung dibanderol mulai dari Rp 300 ribu per ekor. Harganya pun bisa lebih mahal bila ayam tersebut sudah jadi kategori kontes. Tak tanggung-tanggung, harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Untuk telur, Wakhid mengatakan, telur ayam pelung dijual seharga Rp 25 ribu per butir jika kelebihan di kandang. Ayam pelung memiliki masa tetas yang sama dengan ayam kampung, namun ayam berkokok panjang ini memiliki daya tahan penyakit yang lebih baik dari ayam kampung. Bagaimana, tertarik untuk beternak ayam pelung juga?