Harga Minyak Goreng Merangkak Naik

Seorang pekerja tengah mengangkat jeriken minyak goreng di agen penjualan minyak goreng di Jakarta, Kamis (18/11). Berdasarkan pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) harga minyak goreng curah Rp 19.600 per kg per Jumat (19/11).

Seperti diketahui, harga minyak goreng tengah jadi sorotan karena mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir.

Ada sejumlah hal yang disebut menjadi penyebab kenaikan harga minyak goreng. Beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan kenaikan harga minyak goreng karena adanya berbagai hambatan di berbagai negara yang memacu harga internasional juga naik.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, Kanada dan Argentina sebagai pemasok Canola Oil tengah terjadi gangguan panen sehingga produksinya turun sekitar 7% dan menyebabkan turunnya pasokan dunia. Bukan itu saja, produksi crude palm oil (CPO) Malaysia turun sekitar 8%. Pemicunya lantaran kekurangan tenaga kerja imbas pandemi COVID-19.

Atas kondisi tersebut, pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) dan Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) bekerja sama dengan ritel modern anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menyediakan minyak goreng kemasan sederhana sebanyak 11 juta liter seharga Rp 14.000 per liter di tengah tren kenaikan minyak goreng saat ini.

Pemerintah pun mengapresiasi komitmen pelaku usaha tersebut. Apalagi saat ini harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebagai bahan baku minyak goreng mengalami kenaikan.

Seorang pekerja tengah mengangkat jeriken minyak goreng di agen penjualan minyak goreng di Jakarta, Kamis (18/11). Berdasarkan pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) harga minyak goreng curah Rp 19.600 per kg per Jumat (19/11).
Seperti diketahui, harga minyak goreng tengah jadi sorotan karena mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir.
Ada sejumlah hal yang disebut menjadi penyebab kenaikan harga minyak goreng. Beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan kenaikan harga minyak goreng karena adanya berbagai hambatan di berbagai negara yang memacu harga internasional juga naik.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, Kanada dan Argentina sebagai pemasok Canola Oil tengah terjadi gangguan panen sehingga produksinya turun sekitar 7% dan menyebabkan turunnya pasokan dunia. Bukan itu saja, produksi crude palm oil (CPO) Malaysia turun sekitar 8%. Pemicunya lantaran kekurangan tenaga kerja imbas pandemi COVID-19.
Atas kondisi tersebut, pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) dan Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) bekerja sama dengan ritel modern anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menyediakan minyak goreng kemasan sederhana sebanyak 11 juta liter seharga Rp 14.000 per liter di tengah tren kenaikan minyak goreng saat ini.
Pemerintah pun mengapresiasi komitmen pelaku usaha tersebut. Apalagi saat ini harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebagai bahan baku minyak goreng mengalami kenaikan.