Menanti Listrik Menerangi Desa Kadu Eta di Sumba Barat Daya

Seorang anak beraktivitas di tengah keterbatasan penerangan di Desa Kadu Eta, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Minggu (14/11/2021).
Desa Kadu Eta jadi salah satu daerah di Indonesia yang belum mendapat aliran listrik sejak tahun 1945.
Desa ini masih jauh tertinggal oleh perkembangan zaman karena belum ada listrik. Sehingga semua informasi terbaru tidak cukup cepat sampai di desa itu.
Berada di kawasan Sumba Barat Daya, NTT, Desa Kadu Eta dihuni oleh sejumlah keluarga. Warga yang tinggal di sana pun masih beraktivitas dengan cara-cara tradisional. Hal itu salah satunya terlihat dari kondisi rumah di sana yang masih kayu dengan beratapkan jerami yang disusun dengan rapi.
Keterbatasan listrik tak begitu terlihat di saat pagi dan siang hari. Namun, kondisi tersebut sangat mencolok di malam hari.
Saat malam tiba, desa itu pun perlahan menjadi gelap gulita. Hanya beberapa rumah atau area yang tampak disinari lampu dari genset maupun PLTS.
Aliran listrik yang belum masuk ke desa itu membuat sejumlah warga menggunakan mesin genset maupun PLTS secara mandiri untuk mendapatkan listrik.
Meski begitu, tak semua warga di desa tersebut memiliki genset atau PLTS karena keterbatasan biaya. Listrik pun menjadi harapan sejumlah anak-anak di sana agar mereka dapat belajar di malam hari tanpa khawatir kesulitan melihat karena minimnya pencahayaan.
Sementara itu, perlu diketahui, Indonesia memiliki angka rasio elektrifikasi perdesaan mencapai 99,48% atau meningkat signifikan 84% dari 2014. Kendati begitu, masih ada 433 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik. Secara terperinci, 433 desa tersebut terbagi di daerah Papua terdapat 325 desa, Papua Barat sebanyak 102 desa, Nusa Tenggara Timur sebanyak 5 desa, dan Maluku 1 desa.
Meski begitu, masih ada sejumlah daerah di Indonesia yang hingga saat ini kesulitan untuk mendapatkan listrik. Nusa Tenggara Timur sendiri merupakan salah satu provinsi dengan rasio elektrifikasi terendah. Oleh karena itu, kehadiran listrik di Desa Kadu Eta menjadi salah satu harapan warga di sana, tak hanya untuk menerangi desa tersebut, listrik juga menjadi harapan bagi anak-anak agar tetap dapat belajar dan meraih cita-cita.