Melihat Lebih Dekat Dusun Perajin Anyaman Daun Pandan di Bantul
Pedukuhan Soropadan, Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul dikenal sebagai sentra kerajinan anyaman daun pandan.
Pantauan detikcom, tampak beberapa pelang bertuliskan nama penganyam daun pandan terpasang di depan rumah milik warga Pedukuhan Soropadan.
Melongok lebih jauh, tampak beberapa lansia tengah sibuk menganyam daun pandan kering hingga berbentuk lembaran.
Manager Operasional Pandam Doni Permana (40) mengatakan, bahwa tradisi menganyam daun pandan di Pedukuhan Soropadan telah berlangsung sejak lama. Untuk itu, Doni tidak bisa menjelaskan secara rinci sejak tahun berapa tradisi tersebut.
Namun, saat ini jumlah perajin anyaman daun pandan di Pedukuhan tersebut hanya tersisa sedikit. Di mana sebagian besar merupakan wanita yang telah memasuki lanjut usia (lansia). Untuk itu, pihaknya melalui Pandam Adiwastra Janaloka mencoba meregenerasi perajin anyaman daun pandan di Soropadan. Hal itu untuk mencegah punahnya perajin yang semakin ke sini semakin berkurang jumlahnya.
Dari hasil risetnya, ternyata pemuda Pedukuhan Soropadan enggan menjadi perajin anyaman daun pandan karena rendahnya apresiasi karya anyaman tersebut. Seperti halnya harga jual anyaman daun pandan yang terkesan rendah. Apalagi, untuk menghasilkan satu tikar anyaman daun pandan bisa memakan waktu satu bulan. Setelah satu bulan menyelesaikan tikar itu mereka menjualnya di Pasar Beringharjo dan hanya dihargai Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu.
Pihaknya pun mulai melakukan inovasi terhadap anyaman daun pandan, salah satunya dengan bekerja sama dengan seniman untuk melukis kerajinan anyaman daun pandan tersebut. Dengan terobosan itu, Doni mengaku perajin anyaman daun pandan Pedukuhan Soropadan mampu menghasilkan beberapa karya dengan nilai ekonomis tinggi. Sehingga saat ini perajin di Soropadan sudah sedikit yang membuat tikar anyaman daun pandan dan mulai beralih membuat tas dan sebagainya.
Untuk menghasilkan beragam benda berbahan baku anyaman daun pandan, Doni menyebut cukup memakan waktu lama. Mengingat bahan baku berupa daun pandan sebagian besar berada di pinggir pantai. Menyoal harga, Doni enggan menyebutkan secara rinci, namun dia menyebut harga tas dari anyaman daun pandan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Mengingat pihaknya juga membeli karya para perajin dengan harga yang tinggi sebagai apresiasi.
Terkait pemasaran, Doni mengaku secara online dan offline. Namun, saat ini pihaknya lebih fokus mengikuti berbagai pameran.