Lira Anjlok, Turis Asing Ramai-ramai Belanja ke Turki

Turis berbelanja di bazaar Edirne, di Turki, Minggu (26/12/2021) waktu setempat.  

Turis asing yang didominasi dari Bulgaria melintasi perbatasan barat Turki dengan mobil dan bus untuk berbelanja.  

Para turis memanfaatkan penurunan mata uang Turki, Lira, untuk berbelanja kebutuhan dengan harga yang jauh lebih murah.  

Anjloknya nilai tukar lira membuat harga barang-barang di Turki menjadi relatif lebih murah di mata orang asing.  

Di sebuah bazar di Kota Edirne, lahan parkir dipenuhi mobil-mobil berpelat asing, jarang ditemukan pelat warga lokal.   

Pimpinan Koperasi Pasar Ulus di Kota Edirne Bulent Resoglu mengungkapkan jumlah orang asing yang berbelanja meningkat empat kali lipat dari biasanya. Tak hanya dari Bulgaria, turis asing juga ada yang berasal dari Yunani. Mereka menukar euro menjadi lira.  

Dilansir dari Tempo.co, lira telah jatuh ke level terendah sepanjang masa 18,4 per dolar AS, setelah penurunan selama berbulan-bulan karena kekhawatiran inflasi yang meningkat didorong oleh serangkaian penurunan suku bunga yang diprakarsai oleh Presiden Tayyip Erdogan.  

Pergerakan lira dalam beberapa minggu terakhir ini bak roller coaster. Lira awalnya melesat lebih dari 20% terhadap dolar Amerika Serikat (AS), tetapi setelahnya jatuh lebih dari 6% dan dalam tiga hari terakhir ini meroket lebih dari 36%.  

Awal mula ketidakstabilan lira dikarenakan sikap Erdogan yang kerap mengintervensi kebijakan moneter bank sentral. Dirinya bahkan memecat petinggi bank sentral dan menteri keuangan Turki yang tidak sepaham dengannya.  

Turis berbelanja di bazaar Edirne, di Turki, Minggu (26/12/2021) waktu setempat.  
Turis asing yang didominasi dari Bulgaria melintasi perbatasan barat Turki dengan mobil dan bus untuk berbelanja.  
Para turis memanfaatkan penurunan mata uang Turki, Lira, untuk berbelanja kebutuhan dengan harga yang jauh lebih murah.  
Anjloknya nilai tukar lira membuat harga barang-barang di Turki menjadi relatif lebih murah di mata orang asing.  
Di sebuah bazar di Kota Edirne, lahan parkir dipenuhi mobil-mobil berpelat asing, jarang ditemukan pelat warga lokal.   
Pimpinan Koperasi Pasar Ulus di Kota Edirne Bulent Resoglu mengungkapkan jumlah orang asing yang berbelanja meningkat empat kali lipat dari biasanya. Tak hanya dari Bulgaria, turis asing juga ada yang berasal dari Yunani. Mereka menukar euro menjadi lira.  
Dilansir dari Tempo.co, lira telah jatuh ke level terendah sepanjang masa 18,4 per dolar AS, setelah penurunan selama berbulan-bulan karena kekhawatiran inflasi yang meningkat didorong oleh serangkaian penurunan suku bunga yang diprakarsai oleh Presiden Tayyip Erdogan.  
Pergerakan lira dalam beberapa minggu terakhir ini bak roller coaster. Lira awalnya melesat lebih dari 20% terhadap dolar Amerika Serikat (AS), tetapi setelahnya jatuh lebih dari 6% dan dalam tiga hari terakhir ini meroket lebih dari 36%.  
Awal mula ketidakstabilan lira dikarenakan sikap Erdogan yang kerap mengintervensi kebijakan moneter bank sentral. Dirinya bahkan memecat petinggi bank sentral dan menteri keuangan Turki yang tidak sepaham dengannya.