Jawaban Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi itu Adalah Siswa SMK
Sejumlah siswa melakukan pelajaran praktikum di SMK Taruna Bangsa, Bekasi Utara, Jawa Barat, Kamis (24/2).
SMK ini memiliki empat jurusan yaitu jurusan bidang Kelistrikan, Teknik Kendaraan Ringan, Rekayasa Perangkat Lunak dan Teknik Audio Video.
Saat masa pandemi seperti sistem pembelajaran sekolah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya adalah dengan menerapkan kapasitas belajar tatap muka 50 persen. Saat ini pemerintah tengah menerapkan program lulusan SMK harus siap kerja dan berwirausaha saat lulus sekolah.
Hal tersebut guna mengurangi pengagguran di masa pandemi seperti ini. Oleh karena itu lulusan SMK harus disiapkan agar bisa berjuang di masa seperti ini.
Menurut keterangan guru, lulusan SMK Taruna Bangsa telah memiliki wadah lapangan pekerjaan yang bekerja sama dengam perusahaan.
Perusahaan itu seperti Astra,Toyota, Isuzu dan banyak lainnya. Menurut guru, total ada 30 perusaahan yang bekerja sama dengan SMK ini.
Di SMK ini, siswa - siswi menerapkan sistem belajar teori 20 persen dan 80 persen praktek.
Siswa-siswi disini belajar praktikum sesuai jurusannya seperti belajar membuat software, belajar panel dan instrumen listrik. Selain itu mereka juga belajar tentang mesin dan kelistrikan mobil. Bahkan ada juga yang mempelajari instrumen listrik audio visual.
Perlu diketahui Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada sekolah dan industri untuk lebih kreatif guna mendukung perekonomian nasional. enindaklanjuti arahan tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan skema baru dalam mendorong kolaborasi yang terukur antara SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) dengan industri, yaitu skema Pemadanan Dukungan.
Dalam skema ini, ada tiga intervensi minimal yang harus diberikan industri kepada sekolah yang menjadi SMK PK, meliputi penyelarasan kurikulum, penyediaan praktisi industri di SMK, dan penguatan sarana prasarana teaching factory.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan akan menggelontorkan dana senilai kurang lebih Rp750 miliar.
Mendikbudristek menjelaskan, melalui program SMK PK, SMK dipersiapkan untuk menjawab tantangan persaingan dan situasi global yang dinamis serta pemulihan ekonomi imbas dari COVID- 19.