Demo Tolak IMF di Argentina Ricuh, Buenos Aires Memanas

Aksi unjuk rasa menolak perjanjian pemerintah dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membiayai kembali utang sekitar $45 miliar berujung ricuh di Buenos Aires, Ibu Kota Argentina, Kamis (10/3/2022).
Melansir AP, aksi unjuk rasa itu diikuti oleh massa dari kelompok kiri dan organisasi sosial. Awalnya mereka melemparkan batu ke gedung Kongres dan membakar ban serta wadah sampah.
Selanjutnya aksi unjuk rasa itu pun memicu bentrokan di antara para demonstran dan petugas kepolisian yang berjaga.
Sementara itu, perjanjian pemerintah dengan IMF terkait pembiayaan utang negara memicu perdebatan dan kontroversi di kalangan masyarakat Argentina.
Tak sedikit yang mengkritik kesepakatan dengan IMF dengan alasan beberapa tindakan ekonomi yang dikandungnya akan memperburuk kondisi bagi warga miskin Argentina.
Sementara itu, sejumlah pihak menilai kesepakatan ini perlu disetujui untuk menghindari default pada pinjaman dan masalah besar bagi perekonomian Argentina. Ketua Komite Anggaran dan Keuangan Kamar Deputi, Carlos Heller mengatakan ini adalah kesepakatan terbaik yang bisa dicapai.
 
Terkait kesepakatan dengan IMF, pemerintah mempertahan pakta itu tidak akan memerlukan perombakan sistem pensiun atau aturan tenaga kerja, meskipun dikatakan akan memicu kenaikan biaya untuk gas, listrik dan layanan publik lainnya.
 
Mengutip AP, kesepakatan itu akan memungkinkan Argentina untuk menunda pembayaran utangnya hingga 2026, dengan pembayaran berlanjut hingga 2034.
Di bawah pengaturan sebelumnya, pembayaran utang akan terkonsentrasi pada 2022 dan 2023.
 
Dewan eksekutif IMF juga harus mendukung kesepakatan agar bisa berlaku.
Aksi unjuk rasa menolak perjanjian pemerintah dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membiayai kembali utang sekitar $45 miliar berujung ricuh di Buenos Aires, Ibu Kota Argentina, Kamis (10/3/2022).
Melansir AP, aksi unjuk rasa itu diikuti oleh massa dari kelompok kiri dan organisasi sosial. Awalnya mereka melemparkan batu ke gedung Kongres dan membakar ban serta wadah sampah.
Selanjutnya aksi unjuk rasa itu pun memicu bentrokan di antara para demonstran dan petugas kepolisian yang berjaga.
Sementara itu, perjanjian pemerintah dengan IMF terkait pembiayaan utang negara memicu perdebatan dan kontroversi di kalangan masyarakat Argentina.
Tak sedikit yang mengkritik kesepakatan dengan IMF dengan alasan beberapa tindakan ekonomi yang dikandungnya akan memperburuk kondisi bagi warga miskin Argentina.
Sementara itu, sejumlah pihak menilai kesepakatan ini perlu disetujui untuk menghindari default pada pinjaman dan masalah besar bagi perekonomian Argentina. Ketua Komite Anggaran dan Keuangan Kamar Deputi, Carlos Heller mengatakan ini adalah kesepakatan terbaik yang bisa dicapai. 
Terkait kesepakatan dengan IMF, pemerintah mempertahan pakta itu tidak akan memerlukan perombakan sistem pensiun atau aturan tenaga kerja, meskipun dikatakan akan memicu kenaikan biaya untuk gas, listrik dan layanan publik lainnya. 
Mengutip AP, kesepakatan itu akan memungkinkan Argentina untuk menunda pembayaran utangnya hingga 2026, dengan pembayaran berlanjut hingga 2034.
Di bawah pengaturan sebelumnya, pembayaran utang akan terkonsentrasi pada 2022 dan 2023. 
Dewan eksekutif IMF juga harus mendukung kesepakatan agar bisa berlaku.