Warga Beijing Panic Buying, Rak di Supermarket Jadi Kosong Melompong

Penampakan rak-rak di supermarket Beijing yang hampir kosong imbas diborong warga, Minggu (24/4/2022). (Reuters/Stella Qiu)

Warga Beijing ramai-ramai menyerbu supermarket di tengah kekhawatiran penerapan lockdown ketat di wilayah tersebut. (Reuters/Carlos Rawlings)

Warga berbelanja beragam kebutuhan sehari-hari dalam jumlah besar sehingga menyebabkan sejumlah rak di supermarket tampak kosong. (Reuters/Carlos Rawlings)

Diketahui, warga Beijing panic buying usai muncul perintah tes COVID-19 massal di distrik terbesar Beijing. Kondisi itu membuat warga khawatir lockdown ketat akan diterapkan di wilayah tersebut seperti halnya di Shanghai. (Reuters/Carlos Rawlings)

Antrean dan penumpukan warga mulai terlihat di beberapa hari terakhir. Selain di supermarket, ditemukan juga banyak barang terjual habis di aplikasi pengiriman bahan makanan. (Reuters/Tingshu Wang)

Untuk diketahui, Beijing, ibu kota China dengan 21 juta penduduk, memulai pengetatan kegiatan sosial selama akhir pekan. Otoritas setempat menutup kegiatan-kegiatan di kompleks perumahan. Hal itu meningkatkan kekhawatiran pembatasan yang lebih ketat dapat segera diterapkan sejalan dengan kota-kota China lainnya. (Reuters/Tingshu Wang)

Tekanan untuk menahan wabah COVID-19 di Beijing datang ketika kasus terus berkembang di Shanghai. Kebijakan lockdown di Shanghai telah memaksa banyak pabrik untuk menangguhkan produksi dan memperburuk penundaan pengiriman. (Reuters/Tingshu Wang)

Hal ini akan memberikan kejutan serta ancaman besar bagi ekonomi secara luas dan menempatkan lebih banyak tekanan pada rantai pasokan global. (Reuters/Carlos Rawlings)

Penampakan rak-rak di supermarket Beijing yang hampir kosong imbas diborong warga, Minggu (24/4/2022). (Reuters/Stella Qiu)
Warga Beijing ramai-ramai menyerbu supermarket di tengah kekhawatiran penerapan lockdown ketat di wilayah tersebut. (Reuters/Carlos Rawlings)
Warga berbelanja beragam kebutuhan sehari-hari dalam jumlah besar sehingga menyebabkan sejumlah rak di supermarket tampak kosong. (Reuters/Carlos Rawlings)
Diketahui, warga Beijing panic buying usai muncul perintah tes COVID-19 massal di distrik terbesar Beijing. Kondisi itu membuat warga khawatir lockdown ketat akan diterapkan di wilayah tersebut seperti halnya di Shanghai. (Reuters/Carlos Rawlings)
Antrean dan penumpukan warga mulai terlihat di beberapa hari terakhir. Selain di supermarket, ditemukan juga banyak barang terjual habis di aplikasi pengiriman bahan makanan. (Reuters/Tingshu Wang)
Untuk diketahui, Beijing, ibu kota China dengan 21 juta penduduk, memulai pengetatan kegiatan sosial selama akhir pekan. Otoritas setempat menutup kegiatan-kegiatan di kompleks perumahan. Hal itu meningkatkan kekhawatiran pembatasan yang lebih ketat dapat segera diterapkan sejalan dengan kota-kota China lainnya. (Reuters/Tingshu Wang)
Tekanan untuk menahan wabah COVID-19 di Beijing datang ketika kasus terus berkembang di Shanghai. Kebijakan lockdown di Shanghai telah memaksa banyak pabrik untuk menangguhkan produksi dan memperburuk penundaan pengiriman. (Reuters/Tingshu Wang)
Hal ini akan memberikan kejutan serta ancaman besar bagi ekonomi secara luas dan menempatkan lebih banyak tekanan pada rantai pasokan global. (Reuters/Carlos Rawlings)