Mengintip Geliat Bisnis Shanghai saat Lockdown

Kota Shanghai, China memberlakukan penguncian atau lockdown guna melakukan tes massal Covid-19. Kondisi ini sekaligus menjadi tanda bahaya untuk ekonomi dunia.
Selain menjadi pusat industri keuangan, Shanghai adalah pusat semikonduktor, elektronik, dan manufaktur mobil, juga merupakan pelabuhan pengiriman tersibuk di dunia.
Xu Tianchen, ekonom China untuk Economist Intelligence Unit mengatakan gangguan rantai pasokan jangka pendek akan berdampak pada ekonomi China secara keseluruhan.
Pada tingkat yang lebih lokal, kota yang terkenal dengan etalase kelas atas seperti Gucci dan Louis Vuitton ini telah mengalami penurunan belanja oleh konsumen.
Terpukulnya bisnis ritel, hotel, dan restoran, menurut Xu dapat langsung membebani Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan Shanghai sebesar 3,7%. PDB adalah ukuran utama kesehatan ekonomi.
Pemerintah China telah menetapkan target pertumbuhan PDB sebesar 5,5% tahun ini. Tetapi beberapa analis mengatakan China akan berjuang untuk memenuhi tujuan itu.
Dengan jumlah kasus virus Corona yang meningkat, diperkirakan ada lebih banyak masalah jika dilakukan lockdown lebih lanjut, terutama untuk pemilik usaha kecil.
Sementara beberapa perusahaan di Shanghai telah memutuskan untuk tutup selama lockdown, yang lain di industri seperti jasa keuangan dan manufaktur mobil telah menerapkan apa yang disebut sistem loop tertutup. Pada dasarnya, ini berarti bahwa karyawan harus hidup dan bekerja di kantor atau pabrik mereka.
Kota Shanghai, China memberlakukan penguncian atau lockdown guna melakukan tes massal Covid-19. Kondisi ini sekaligus menjadi tanda bahaya untuk ekonomi dunia.
Selain menjadi pusat industri keuangan, Shanghai adalah pusat semikonduktor, elektronik, dan manufaktur mobil, juga merupakan pelabuhan pengiriman tersibuk di dunia.
Xu Tianchen, ekonom China untuk Economist Intelligence Unit mengatakan gangguan rantai pasokan jangka pendek akan berdampak pada ekonomi China secara keseluruhan.
Pada tingkat yang lebih lokal, kota yang terkenal dengan etalase kelas atas seperti Gucci dan Louis Vuitton ini telah mengalami penurunan belanja oleh konsumen.
Terpukulnya bisnis ritel, hotel, dan restoran, menurut Xu dapat langsung membebani Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan Shanghai sebesar 3,7%. PDB adalah ukuran utama kesehatan ekonomi.
Pemerintah China telah menetapkan target pertumbuhan PDB sebesar 5,5% tahun ini. Tetapi beberapa analis mengatakan China akan berjuang untuk memenuhi tujuan itu.
Dengan jumlah kasus virus Corona yang meningkat, diperkirakan ada lebih banyak masalah jika dilakukan lockdown lebih lanjut, terutama untuk pemilik usaha kecil.
Sementara beberapa perusahaan di Shanghai telah memutuskan untuk tutup selama lockdown, yang lain di industri seperti jasa keuangan dan manufaktur mobil telah menerapkan apa yang disebut sistem loop tertutup. Pada dasarnya, ini berarti bahwa karyawan harus hidup dan bekerja di kantor atau pabrik mereka.