Mantap! Pria di Bali Raup Cuan Lewat Hobi Gowes dan Ngopi

Berawal dari hobi gowes dan ngopi menginspirasi Gung Kris sapaan I Gusti Agung Oka Krisna untuk memadukan keduanya menjadi sebuah usaha. Dari dua kegemarannya itu, munculah ide jualan kopi dengan cara berbeda dari penjual kopi lainnya.

Kopi Baik Bali adalah nama yang dipilih Gung Kris untuk merealisasikan dua hobinya itu. Dia berjualan kopi di atas sepeda gayung.

Berlokasi di Jalan Gunung Batukaru, Denpasar Barat, tempat ngopi milik Gung Kris ini cukup unik karena tidak ada meja, kursi, atap maupun dinding. Para pembelinya cukup duduk di pinggir trotoar. Karena tempat ngopi ini dikonsep dalam bentuk sepeda gayung, jadi, tak perlu heran jika tempat ngopi ini bisa berpindah.

Bermodalkan sepeda, ala-alat pembuat kopi serta ilmu meracik kopi yang dipelajarinya secara otodidak, Gung Kris memberanikan diri memulai usaha ini pada November 2020 lalu. Ia mengatakan pembuatan kopinya ini semua serba manual brew.

Adapun menu kopi yang ditawarkan, meski hanya tempat ngopi di pinggir trotoar, namun menu kopi yang ia tawaran tak kalah dengan racikan barista di coffee shop. Mulai V60, Turkish, Vietnam Drip, hingga Japanese Ice dengan kisaran harga pastinya menyesuaikan tempat, yakni Rp 10 ribu-Rp 15 ribu.

Pelanggannya pun tak hanya dari Kota Denpasar saja, namun ada yang dari Gianyar, Tabanan dan bahkan Tanggerang. Menurutnya, positifnya respon pelanggan juga dipengaruhi oleh sosial media sehingga menjadikan Kopi Baik Bali banyak dicari karena keunikannya. Kata Gung Kris, dari usahanya ini, ia rata-rata bisa menjual antara 15-20 cup perharinya. Sementara jika sedang ramai, kata Gung Kris sebanyak 30 cup kopi laku terjual. Kopi Baik Bali ini buka mulai dari pukul 09.00-16.00 WITA dan untuk lokasi jualannya pun tak pernah berpindah.

Berawal dari hobi gowes dan ngopi menginspirasi Gung Kris sapaan I Gusti Agung Oka Krisna untuk memadukan keduanya menjadi sebuah usaha. Dari dua kegemarannya itu, munculah ide jualan kopi dengan cara berbeda dari penjual kopi lainnya.
Kopi Baik Bali adalah nama yang dipilih Gung Kris untuk merealisasikan dua hobinya itu. Dia berjualan kopi di atas sepeda gayung.
Berlokasi di Jalan Gunung Batukaru, Denpasar Barat, tempat ngopi milik Gung Kris ini cukup unik karena tidak ada meja, kursi, atap maupun dinding. Para pembelinya cukup duduk di pinggir trotoar. Karena tempat ngopi ini dikonsep dalam bentuk sepeda gayung, jadi, tak perlu heran jika tempat ngopi ini bisa berpindah.
Bermodalkan sepeda, ala-alat pembuat kopi serta ilmu meracik kopi yang dipelajarinya secara otodidak, Gung Kris memberanikan diri memulai usaha ini pada November 2020 lalu. Ia mengatakan pembuatan kopinya ini semua serba manual brew.
Adapun menu kopi yang ditawarkan, meski hanya tempat ngopi di pinggir trotoar, namun menu kopi yang ia tawaran tak kalah dengan racikan barista di coffee shop. Mulai V60, Turkish, Vietnam Drip, hingga Japanese Ice dengan kisaran harga pastinya menyesuaikan tempat, yakni Rp 10 ribu-Rp 15 ribu.
Pelanggannya pun tak hanya dari Kota Denpasar saja, namun ada yang dari Gianyar, Tabanan dan bahkan Tanggerang. Menurutnya, positifnya respon pelanggan juga dipengaruhi oleh sosial media sehingga menjadikan Kopi Baik Bali banyak dicari karena keunikannya. Kata Gung Kris, dari usahanya ini, ia rata-rata bisa menjual antara 15-20 cup perharinya. Sementara jika sedang ramai, kata Gung Kris sebanyak 30 cup kopi laku terjual. Kopi Baik Bali ini buka mulai dari pukul 09.00-16.00 WITA dan untuk lokasi jualannya pun tak pernah berpindah.