Adu Nyali! Menyusuri Jalan Berliku di Antara Lereng Curam Andes

Paso Internacional Los Libertadores atau yang disebut juga dengan nama Cristo Redentor ini ternyata jalan lintas negara. Jalan ini menghubungkan Kota Santiago di Chili dengan Mendoza di Argentina.
 
Jalur ini dibuat melingkar dan berliku karena melewati pegunungan Andes yang ada di antara dua negara tersebut. Tak tanggung-tanggung, karena berada di pegunungan, jalur ini berada di ketinggian hingga 3.200 meter atau 3,2 km.
 
Sepanjang Cristo Redentor, kemampuan berkendaraan akan diuji. Hampir seluruh jalur berkelok-kelok dengan tikungan tajam dan turunan yang curam. Jika lengah menyetir, bisa-bisa terjatuh ke jurang. Ngeri!
 
Selain melewati kelok tajam,bisa juga melewati terowongan yang menjadi perbatasan antara Chili dengan Argentina. Panjang terowongan ini mencapai 2.080 meter.
 
Karena menjadi salah satu jalur utama dari Chili ke Argentina, dan sebaliknya, Cristo Redentor termasuk ramai dilalui. Bahkan tak jarang pula lalu lintas terlihat padat.
 
Dilansir dari situs resmi Cristo Redentor, khusus musim salju, jalanan ini buka pada jam-jam tertentu. Untuk Chili, Cristo Redentor buka pukul 08.00-20.00 waktu setempat. Di Argentina, jalur ini buka pukul 09.00-21.00 waktu setempat.
 
Namun Cristo Redentor bisa saja ditutup ketika musim salju. Ini karena biasanya salju tebal akan menutup jalan. Yang lebih bahaya lagi, es yang menempel di pegunungan sekitar jalur bisa jatuh dan menimpa kendaraan. Jadi jika ingin aman, lewatlah ketika musim panas tiba.
Paso Internacional Los Libertadores atau yang disebut juga dengan nama Cristo Redentor ini ternyata jalan lintas negara. Jalan ini menghubungkan Kota Santiago di Chili dengan Mendoza di Argentina. 
Jalur ini dibuat melingkar dan berliku karena melewati pegunungan Andes yang ada di antara dua negara tersebut. Tak tanggung-tanggung, karena berada di pegunungan, jalur ini berada di ketinggian hingga 3.200 meter atau 3,2 km. 
Sepanjang Cristo Redentor, kemampuan berkendaraan akan diuji. Hampir seluruh jalur berkelok-kelok dengan tikungan tajam dan turunan yang curam. Jika lengah menyetir, bisa-bisa terjatuh ke jurang. Ngeri! 
Selain melewati kelok tajam,bisa juga melewati terowongan yang menjadi perbatasan antara Chili dengan Argentina. Panjang terowongan ini mencapai 2.080 meter. 
Karena menjadi salah satu jalur utama dari Chili ke Argentina, dan sebaliknya, Cristo Redentor termasuk ramai dilalui. Bahkan tak jarang pula lalu lintas terlihat padat. 
Dilansir dari situs resmi Cristo Redentor, khusus musim salju, jalanan ini buka pada jam-jam tertentu. Untuk Chili, Cristo Redentor buka pukul 08.00-20.00 waktu setempat. Di Argentina, jalur ini buka pukul 09.00-21.00 waktu setempat. 
Namun Cristo Redentor bisa saja ditutup ketika musim salju. Ini karena biasanya salju tebal akan menutup jalan. Yang lebih bahaya lagi, es yang menempel di pegunungan sekitar jalur bisa jatuh dan menimpa kendaraan. Jadi jika ingin aman, lewatlah ketika musim panas tiba.