1.679 Rumah untuk Korban Bencana Sulteng Sudah Bisa Dihuni, Ini Foto-fotonya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama sejumlah pemerintah daerah di Sulawesi Tengah siap mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) Pascabencana Tahap 2A.

Setidaknya sebanyak 712 unit Huntap untuk masyarakat akan segera dibangun sehingga masyarakat di Sulteng yang terdampak bencana alam likuifaksi bisa menempati hunian yang layak.

Kementerian PUPR sebelumnya telah menyelesaikan Huntap tahap pertama sebanyak 1.679 unit untuk masyarakat yang terdampak bencana likuifaksi.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menerangkan, pihaknya juga melaksanakan serah terima alih status serta pemanfaatan dan penghunian Huntap kepada tiga pemerintah daerah yakni Pemerintah Kabupaten Sigi, Pemerintah Kabupaten Donggala dan Pemkot Palu.

Rencana pembangunan 712 unit Huntap untuk tahap 2A berlokasi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Kementerian PUPR berharap dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk pelaksanaan pembangunan Huntap. Salah satunya dengan penetapan lokasi serta pendataan penerima bantuan.

Anggaran pembangunan Huntap tahap 2A ini senilai Rp 120,18 Miliar. Jangka waktu pengerjaannya selama 365 hari kerja dan diperkirakan selesai pada 20 Juli 2023 mendatang.

Dalam pembangunan Huntap tahap 2A ini Kementerian PUPR juga mengacu pada perencanaan pembangunan hunian untuk masyarakat yang terdampak bencana di Lumajang, Jawa Timur.

Pembangunan Huntap ini menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha) sehingga waktu pembangunan tidak terlalu lama dan cepat.

Penampakan Huntap yang sudah mulai diisi warga.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama sejumlah pemerintah daerah di Sulawesi Tengah siap mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) Pascabencana Tahap 2A.
Setidaknya sebanyak 712 unit Huntap untuk masyarakat akan segera dibangun sehingga masyarakat di Sulteng yang terdampak bencana alam likuifaksi bisa menempati hunian yang layak.
Kementerian PUPR sebelumnya telah menyelesaikan Huntap tahap pertama sebanyak 1.679 unit untuk masyarakat yang terdampak bencana likuifaksi.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menerangkan, pihaknya juga melaksanakan serah terima alih status serta pemanfaatan dan penghunian Huntap kepada tiga pemerintah daerah yakni Pemerintah Kabupaten Sigi, Pemerintah Kabupaten Donggala dan Pemkot Palu.
Rencana pembangunan 712 unit Huntap untuk tahap 2A berlokasi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.
Kementerian PUPR berharap dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk pelaksanaan pembangunan Huntap. Salah satunya dengan penetapan lokasi serta pendataan penerima bantuan.
Anggaran pembangunan Huntap tahap 2A ini senilai Rp 120,18 Miliar. Jangka waktu pengerjaannya selama 365 hari kerja dan diperkirakan selesai pada 20 Juli 2023 mendatang.
Dalam pembangunan Huntap tahap 2A ini Kementerian PUPR juga mengacu pada perencanaan pembangunan hunian untuk masyarakat yang terdampak bencana di Lumajang, Jawa Timur.
Pembangunan Huntap ini menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha) sehingga waktu pembangunan tidak terlalu lama dan cepat.
Penampakan Huntap yang sudah mulai diisi warga.