Foto Proyek Pemasok Air buat Pabrik Nikel di Konawe, Sultra

Bendungan Ameroro memiliki kapasitas tampung 54,15 juta m3 dengan luas genangan 244,51 hektare. Bendungan tipe Zonal Urugan Batu dengan Inti Tegak dengan tinggi puncak 82 meter ini juga diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,51 m3/detik.

Bendungan Ameroro yang membendung Sungai Lasolo Konaweha memiliki fungsi utama untuk mereduksi banjir di wilayah Kendari-Konawe sebesar 443 m3/detik. Bendungan yang berada di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe ini merupakan bagian dari pengelolaan wilayah Sungai Konaweha yang selanjutnya ditampung bendungan untuk  mengurangi risiko banjir daerah hilir di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Bendungan Ameroro mulai dikerjakan pada 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp 1,6 triliun.

Pembangunan Bendungan Ameroro dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya- PT Adhi Karya (KSO). Berdasarkan data e-Monitoring Kementerian PUPR dengan status 31 Juli 2022, progres konstruksinya mencapai 49,18% dengan target selesai 2023.

Bendungan Ameroro ini untuk memperkuat suplai air baku dan irigasi di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Suplai tampungan air Bendungan Ameroro juga diproyeksikan untuk menyediakan air baku bagi daerah-daerah industri nikel yang berkembang di Kendari-Konawe.

Bendungan Ameroro memiliki kapasitas tampung 54,15 juta m3 dengan luas genangan 244,51 hektare. Bendungan tipe Zonal Urugan Batu dengan Inti Tegak dengan tinggi puncak 82 meter ini juga diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,51 m3/detik.
Bendungan Ameroro yang membendung Sungai Lasolo Konaweha memiliki fungsi utama untuk mereduksi banjir di wilayah Kendari-Konawe sebesar 443 m3/detik. Bendungan yang berada di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe ini merupakan bagian dari pengelolaan wilayah Sungai Konaweha yang selanjutnya ditampung bendungan untuk  mengurangi risiko banjir daerah hilir di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Bendungan Ameroro mulai dikerjakan pada 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp 1,6 triliun.
Pembangunan Bendungan Ameroro dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya- PT Adhi Karya (KSO). Berdasarkan data e-Monitoring Kementerian PUPR dengan status 31 Juli 2022, progres konstruksinya mencapai 49,18% dengan target selesai 2023.
Bendungan Ameroro ini untuk memperkuat suplai air baku dan irigasi di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Suplai tampungan air Bendungan Ameroro juga diproyeksikan untuk menyediakan air baku bagi daerah-daerah industri nikel yang berkembang di Kendari-Konawe.