Wow... Perajin Kerupuk Tongkol Ini Mampu Kuliahkan Anak hingga S2

Widayanti (47) keluar dari rumahnya di Desa Keramut, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Kamis (4/8/2022).

Widayanti (Yanti) memperlihatkan foto anaknya, Mutia yang baru lulus S2 di Universitas Jember (UNEJ), Jawa Timur. Selain Mutia, keduanya mempunyai anak bungsu Afian (18) yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)  Pelayaran di Probolinggo, Jawa Timur.  Suami Yanti, Nardius (47) hanya lulusan SMP. Sedangkan Yanti sempat mengenyam sekolah menengah atas (SMA). 

Yanti memperlihatkan kerupuk ikan tongkol yang baru selesai dijemur. Kepada tim Tapal Batas detikcom, Yanti mengungkapkan sehari-hari mata pencariannya membuat kerupuk ikan. Sebanyak 15 kilogram ikan tongkol, ia olah menjadi kerupuk untuk kemudian dijual di Letung maupun Ibu Kota Tanjung Pinang.

Yanti memeriksa kerupuk ikan yang tengah dijemur di depan rumahnya. Warga Desa Keramut, di Kepulauan Anambas ini menyebut setidaknya ada 100 bungkus kerupuk yang terjual dengan harga Rp 10 ribu per bungkus. Dari penjualan itu, ia bisa mengantongi untung Rp 200 ribu dalam sehari. Namun penghasilan tersebut tak menentu, tergantung pada stok ikan dari nelayan. Selain itu, besaran untung juga sangat dipengaruhi oleh harga bahan baku di pasar.

Yanti membolak-balik kerupuk ikan tongkol yang dijemur. Menurut Yanti, kegiatan menjual kerupuk ikan dilakukannya untuk mengisi waktu luang, sekaligus membantu menambah penghasilan suami yang berprofesi sebagai nelayan. Adapun penghasilan dari mencari ikan di laut sekitar Rp 1 hingga Rp 3 juta, bergantung banyak-sedikit hasil tangkapan.

Begini rumah sederhana pasangan Widayanti dan Nardius. Keuntungan menjual kerupuk ditambah hasil melaut sang suami itulah yang rutin ia sisihkan dan ditabung untuk menyekolahkan kedua anaknya. Dia pun mengaku terbantu dengan kehadiran Teras BRI Kapal. Sebab sebelum ada layanan bank terapung, ia cuma bisa menyimpan uang di rumah.

Mantri BRI melintasi kerupuk ikan tongkol yang sedang dijemur. Kepala BRI Unit Tarempa Farid menyebut pihaknya menyediakan layanan Teras BRI Kapal untuk menjangkau masyarakat di 6 pulau kecil di wilayah Kepulauan Anambas. Salah satunya yaitu Pulau Keramut. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com

Widayanti (47) keluar dari rumahnya di Desa Keramut, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Kamis (4/8/2022).
Widayanti (Yanti) memperlihatkan foto anaknya, Mutia yang baru lulus S2 di Universitas Jember (UNEJ), Jawa Timur. Selain Mutia, keduanya mempunyai anak bungsu Afian (18) yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)  Pelayaran di Probolinggo, Jawa Timur.  Suami Yanti, Nardius (47) hanya lulusan SMP. Sedangkan Yanti sempat mengenyam sekolah menengah atas (SMA). 
Yanti memperlihatkan kerupuk ikan tongkol yang baru selesai dijemur. Kepada tim Tapal Batas detikcom, Yanti mengungkapkan sehari-hari mata pencariannya membuat kerupuk ikan. Sebanyak 15 kilogram ikan tongkol, ia olah menjadi kerupuk untuk kemudian dijual di Letung maupun Ibu Kota Tanjung Pinang.
Yanti memeriksa kerupuk ikan yang tengah dijemur di depan rumahnya. Warga Desa Keramut, di Kepulauan Anambas ini menyebut setidaknya ada 100 bungkus kerupuk yang terjual dengan harga Rp 10 ribu per bungkus. Dari penjualan itu, ia bisa mengantongi untung Rp 200 ribu dalam sehari. Namun penghasilan tersebut tak menentu, tergantung pada stok ikan dari nelayan. Selain itu, besaran untung juga sangat dipengaruhi oleh harga bahan baku di pasar.
Yanti membolak-balik kerupuk ikan tongkol yang dijemur. Menurut Yanti, kegiatan menjual kerupuk ikan dilakukannya untuk mengisi waktu luang, sekaligus membantu menambah penghasilan suami yang berprofesi sebagai nelayan. Adapun penghasilan dari mencari ikan di laut sekitar Rp 1 hingga Rp 3 juta, bergantung banyak-sedikit hasil tangkapan.
Begini rumah sederhana pasangan Widayanti dan Nardius. Keuntungan menjual kerupuk ditambah hasil melaut sang suami itulah yang rutin ia sisihkan dan ditabung untuk menyekolahkan kedua anaknya. Dia pun mengaku terbantu dengan kehadiran Teras BRI Kapal. Sebab sebelum ada layanan bank terapung, ia cuma bisa menyimpan uang di rumah.
Mantri BRI melintasi kerupuk ikan tongkol yang sedang dijemur. Kepala BRI Unit Tarempa Farid menyebut pihaknya menyediakan layanan Teras BRI Kapal untuk menjangkau masyarakat di 6 pulau kecil di wilayah Kepulauan Anambas. Salah satunya yaitu Pulau Keramut. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com