Kain Tenun Khas Wini Ini Harganya Bisa Jutaan Rupiah

Nusa Tenggara Timur memang terkenal dengan ragam jenis kain tenunnya. Bahkan, setiap daerah di NTT memiliki ciri khas motif tenunnya masing-masing.
Di Kota Kecil Wini misalnya, daerah ini terkenal dengan motif futus, sotis, dan buna.
Penanggung Jawab Kelompok Tenun Desa Tainsala, Fidelishake mengatakan menenun memang merupakan aktivitas yang telah dilakukan para wanita Timor sejak zaman nenek moyang. Bahkan, aktivitas tenun juga menjadi salah satu mata pencaharian para wanita di sana.
Masyarakat di sini umumnya menenun motif futus, sotis, dan buna. Adapun setiap motifnya memiliki kegunaan yang berbeda.
Untuk sotis, motif ini biasanya dikenakan untuk sehari-hari, sedangkan futus dipakai saat acara adat. Sementara buna, motif ini disebut menjadi motif paling bagus dan biasanya dipakai saat acara pesta atau kumpul resmi.
Menariknya lagi, satu lembar besar tenun buna berukuran 2x1 meter harganya pun bisa mencapai Rp 3 juta.
Dalam membuat tenun, Fidelishake mengatakan pihaknya turut didukung oleh bantuan pinjaman dari BRI. Kelompok tenun yang terbentuk tahun 2018 ini mengatakan awalnya mereka kesulitan modal untuk mengembangkan usaha tenun. Sejak saat itulah akhirnya mereka meminjam modal guna mengembangkan usaha mereka.
Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Nusa Tenggara Timur memang terkenal dengan ragam jenis kain tenunnya. Bahkan, setiap daerah di NTT memiliki ciri khas motif tenunnya masing-masing.
Di Kota Kecil Wini misalnya, daerah ini terkenal dengan motif futus, sotis, dan buna.
Penanggung Jawab Kelompok Tenun Desa Tainsala, Fidelishake mengatakan menenun memang merupakan aktivitas yang telah dilakukan para wanita Timor sejak zaman nenek moyang. Bahkan, aktivitas tenun juga menjadi salah satu mata pencaharian para wanita di sana.
Masyarakat di sini umumnya menenun motif futus, sotis, dan buna. Adapun setiap motifnya memiliki kegunaan yang berbeda.
Untuk sotis, motif ini biasanya dikenakan untuk sehari-hari, sedangkan futus dipakai saat acara adat. Sementara buna, motif ini disebut menjadi motif paling bagus dan biasanya dipakai saat acara pesta atau kumpul resmi.
Menariknya lagi, satu lembar besar tenun buna berukuran 2x1 meter harganya pun bisa mencapai Rp 3 juta.
Dalam membuat tenun, Fidelishake mengatakan pihaknya turut didukung oleh bantuan pinjaman dari BRI. Kelompok tenun yang terbentuk tahun 2018 ini mengatakan awalnya mereka kesulitan modal untuk mengembangkan usaha tenun. Sejak saat itulah akhirnya mereka meminjam modal guna mengembangkan usaha mereka.
Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!